
LANGKAT, Teropong Barat.com | Dari pantauan awak media saat meliput bersama pimpinan sekolah yaitu Asnawati S.Pd.M.M ,beserta guru pendidik, SD.Negeri 054904 ,Lorong Bambuan ada hal patut di apresiasi ialah kelas satu sampai enam mengadakan kegiatan shalat dhuha berjamaah bertempat,Jalan Bambuan Stabat ,Jumat (7/3/2025) pukul.07.00 wib
Pada kesempatan tersebut saat awak media melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah Dasar Negeri 054904 Asnawati S.Pd.M.M , menyampaikan ,”semenjak saya di tempatkan di sekolah dasar negeri ini saya sudah membuat program ,Jumat berdhuha kurang lebih 5 tahun yang lalu, alhamdulillah banyak manfaatnya yang di rasakan oleh murid dan wali murid terhadap peserta didik dalam beribadah kepada Allah SWT , bertambah baik’nya akhlaq moral perilaku,”jelasnya
Pengajar di Sekolah Dasar Negeri 054904 berjumlah 35 ,dengan ketentuan guru perempuan 33 orang dan guru laki – laki 2 orang ,insyaallah semua pengajar memberikan pendidikan yang terbaik bagi murid kami di SD Negeri yang kami cintai ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kembali kepada penjelasan Sholat Dhuha berikut keterangannya :
Shalat dhuha adalah salah satu sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu pagi setelah matahari terbit hingga sebelum matahari berada di tengah langit. Waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan shalat dhuha adalah sekitar pukul 7 hingga 11 pagi. Dengan jumlah rakaat yang bervariasi antara dua hingga delapan rakaat, sesuai dengan kemampuan dan niat masing-masing individu.
sudah tahu bacaan niat, tata cara, dan doa setelah sholat dhuha? Ok, Ibu Guru Asniah kasih pengertian selengkapnya dibawah ini!
Bacaan Niat Shalat Dhuha Dua Rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
“Ushalli sunnatadh Dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku niat sholat sunah Dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Surat Pendek Untuk Shalat Dhuha
1. Surat Asy Syams
وَالشَّمْسِ وَضُحٰىهَاۖ ١
“wasy-syamsi wa dluḫâhâ”
Artinya: “Demi matahari dan sinarnya pada waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah)”
وَالْقَمَرِ اِذَا تَلٰىهَاۖ ٢
“wal-qamari idzâ talâhâ”
Artinya: “Demi bulan saat mengiringinya”
وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰىهَاۖ ٣
“wan-nahâri idzâ jallâhâ”
Artinya: “Demi siang saat menampakkannya”
وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىهَاۖ ٤
“wal-laili idzâ yaghsyâhâ”
Artinya: “Demi malam saat menutupinya (gelap gulita)”
وَالسَّمَاۤءِ وَمَا بَنٰىهَاۖ ٥
“was-samâ’i wa mâ banâhâ”
Artinya: “Demi langit serta pembuatannya”
وَالْاَرْضِ وَمَا طَحٰىهَاۖ ٦
“wal-ardli wa mâ thaḫâhâ”
Artinya: “Demi bumi serta penghamparannya”
وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ ٧
“wa nafsiw wa mâ sawwâhâ”
Artinya: “Dan demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-nya”
فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ ٨
“fa al-hamahâ fujûrahâ wa taqwâhâ”
Artinya: “Lalu Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya”
قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ ٩
“qad aflaḫa man zakkâhâ”
Artinya: “Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu)”
وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ ١٠
“wa qad khâba man dassâhâ”
Artinya: “Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya”
كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ بِطَغْوٰىهَآۖ ١١
“kadzdzabats tsamûdu bithaghwâhâ”
Artinya: “(Kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas”
اِذِ انْۢبَعَثَ اَشْقٰىهَاۖ ١٢
“idzimba’atsa asyqâhâ”
Artinya: “Ketika orang yang paling celaka di antara mereka bangkit (untuk menyembelih unta betina Allah)”
فَقَالَ لَهُمْ رَسُوْلُ اللّٰهِ نَاقَةَ اللّٰهِ وَسُقْيٰهَاۗ ١٣
“fa qâla lahum rasûlullâhi nâqatallâhi wa suqyâhâ”
Artinya: “Rasul Allah (Saleh) lalu berkata kepada mereka, “(Biarkanlah) unta betina Allah ini beserta minumannya.”
فَكَذَّبُوْهُ فَعَقَرُوْهَاۖ فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْۢبِهِمْ فَسَوّٰىهَاۖ ١٤
“fa kadzdzabûhu fa ‘aqarûhâ fa damdama ‘alaihim rabbuhum bidzambihim fa sawwâhâ”
Artinya: “Namun, mereka kemudian mendustakannya (Saleh) dan menyembelih (unta betina) itu. Maka, Tuhan membinasakan mereka karena dosa-dosanya, lalu meratakan mereka (dengan tanah)”
وَلَا يَخَافُ عُقْبٰهَاࣖ ١٥
“wa lâ yakhâfu ‘uqbâhâ”
Artinya: “Dia tidak takut terhadap akibatnya”
2. Surat Ad Dhuha
وَالضُّحٰىۙ ١
“wadl-dluḫâ”
Artinya: “Demi waktu dhuha”
وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ ٢
“wal-laili idzâ sajâ”
Artinya: “Dan demi waktu malam apabila telah sunyi”
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ ٣
“mâ wadda’aka rabbuka wa mâ qalâ”
Artinya: “Tuhanmu (Nabi Muhammad) tidak meninggalkan dan tidak (pula) membencimu”
وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ ٤
“wa lal-âkhiratu khairul laka minal-ûlâ”
Artinya: “Sungguh, akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan (dunia)”
وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ ٥
“wa lasaufa yu’thîka rabbuka fa tardlâ”
Artinya: “Sungguh, kelak (di akhirat nanti) Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu sehingga engkau rida”
اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ ٦
“a lam yajidka yatîman fa âwâ”
Artinya: “Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(-mu)”
وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ ٧
“wa wajadaka dlâllan fa hadâ”
Artinya: “Mendapatimu sebagai seorang yang tidak tahu (tentang syariat), lalu Dia memberimu petunjuk (wahyu)”
وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ ٨
“wa wajadaka ‘â’ilan fa aghnâ”
Artinya: “Dan mendapatimu sebagai seorang yang fakir, lalu Dia memberimu kecukupan?”
فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ ٩
“fa ammal-yatîma fa lâ taq-har”
Artinya: “Terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenang”
وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ ١٠
“wa ammas-sâ’ila fa lâ tan-har”
Artinya: “Terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik”
وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْࣖ ١١
“wa ammâ bini’mati rabbika fa ḫaddits”
Artinya: “Terhadap nikmat Tuhanmu, nyatakanlah (dengan bersyukur)”
Sambungnya Asnawati S.Pd.M.M menceritakan bagaimana tata cara melaksanakan shalat dhuha.Membaca niat shalat dhuha dua rakaat:
1.Takbiratul ihram
2.Membaca doa Iftitah
3.Membaca surat Al-Fatihah
4.Membaca surat Asy-Syams
5.Rukuk
6.Iktidal
7.Sujud pertama
8.Duduk diantara dua sujud
9.Sujud kedua, lalu lanjut berdiri untuk 10.Melaksanakan rakaat kedua
11.Takbiratul ihram
12.Membaca surat Al Fatihah
13.Membaca surat Ad Dhuha
14.Rukuk
15.Iktidal
17.Sujud
18.Duduk di antara dua sujud
19.Sujud kedua dan duduk membaca 20.Tasyahud akhir
21.Salam
Selanjutnya doa setelah shalat dhuha diantaranya:
اللَّهُمَّ إنَّ الضُّحَى ضَحَاؤُك وَالْبَهَا بَهَاؤُك وَالْجَمَالُ جَمَالُك وَالْقُوَّةُ قُوَّتُك وَالْقُدْرَةُ قُدْرَتُك وَالْعِصْمَةُ عِصْمَتُك اللَّهُمَّ إنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضَحَائِكَ وَبِهَائِك وَجَمَالِك وَقُوَّتِك وَقُدْرَتِك آتِنِي مَا آتَيْت عِبَادَك الصَّالِحِينَ
“Allahumma innad Dhuhaa Dhuha uka, wal bahaa bahaa-uka, wal jamaala jamaa-luka, wal quwwaata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ishmata ishmatuka. Allahumma inkaana rizqi fis-samaa-i fa-anzilhu, wainkaana fil-ardli fa akhrijhu, wainkaana mu’siron fayassirhu, wainkaana harooman fathohhirhu, wainkaana ba’iidan faqorribhu, bihaqqi Dhuhaaika, wabahaaika, wajaamalika, waquwwatika, waqudrotika, aatini maa’ataita ‘ibaadakash-sholihiin.”
Artinya: “Ya Allah sesungguhnya waktu Dhuha adalah Dhuha-Mu, dan keindahan adalah keindahanMu, dan kebagusan adalah kebagusan-Mu, dan kemampuan adalah kemampuan-Mu, dan kekuatan adalah kekuatan-Mu, serta perlindungan adalah perlindungan-Mu.
Ya Allah apabila rezekiku berada di langit maka mohon turunkanlah, bila di bumi mohon keluarkanlah, bila sulit mudahkanlah, bila jauh dekatkanlah, dan bila haram bersihkanlah, dengan haq Dhuha-Mu, keindahan-Mu, kebagusan-Mu, kemampuan-Mu, kekuatan-Mu dan perlindungan-Mu, berikanlah kepadaku apa saja yang engkau berikan kepada hamba-hambamu yang soleh.”
Dengan pemaparan shalat dhuha ini mudah-mudahan memberikan informasi kepada masyarakat terutama wali murid bahwasanya sekolah kita ini untuk kegiatan beragama sangat penting bahakan di utamakan,” kata Asniah S.Pd.M.M
Terpisah wali murid sekolah Dasar Negeri 054904 ,(Lina ) sapa’anya saat di konfirmasi melalui telepon mengemukakan terkait pelaksanaan kegiatan sekolah dasar Jumat Berduha ia sangat senang dan berterima kasih kepada guru- guru terkhusus guru agama Islam yang mna mengajarkan bagaimana tatacara beribadah dengan baik dan mengubah karakter anak yang semula agak bandel menjadi lebih baik lagi,” tutupnya
Hadir juga dalam peliputan tersebut Asnawati S.P.d.M.M,Para Guru Sekolah Dasar.Negeri 054904,Murid Peserta Didik, Jurnalis dan lainnya.
Pewarta (Lufti)