Subulussalam Aceh,teropongbarat.co. Kasus penganiayaan dan pengeroyokan di belakang Terminal Kota Subulussalam menimbulkan kekecewaan dan kecurigaan publik. Sudah satu bulan berlalu sejak laporan polisi diajukan ke Polsek Simpang Kiri, namun keempat pelaku yang diduga berinisial R, Pardi, Rendi, dan Andre masih belum ditangkap. Ujar Keluarga korban yang merasa proses penyidikan berjalan lambat dan menduga adanya keterlibatan anak-anak brandal serta intervensi dari pihak tertentu yang melindungi para pelaku.
Orang tua korban mengungkapkan kekecewaannya. “Saksi korban sudah diperiksa, visum sudah diserahkan, tapi polisi tak kunjung menangkap pelaku. Rasanya laporan kami diabaikan,” ujarnya dengan nada getir. Korban mengalami luka-luka akibat aksi brutal tersebut.(12/03/ 25).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolsek Simpang Kiri, AKP Evizarrianto, S.AB., saat dikonfirmasi membenarkan tengah mempelajari kasus ini dan meminta keluarga korban bersabar. Ia berjanji akan menuntaskan kasus tersebut dan bahkan mempertimbangkan mediasi. Namun, janji tersebut dianggap terlalu lunak dan tidak meyakinkan keluarga korban yang mendesak Polres Subulussalam untuk turun tangan dan mengawasi proses penyidikan.
Lambatnya penanganan kasus ini menimbulkan keresahan di masyarakat dan menimbulkan pertanyaan tentang independensi penegakan hukum di Subulussalam. Publik menuntut keadilan bagi korban dan berharap pihak berwajib segera menangkap para pelaku serta mengungkap kebenaran di balik kasus ini. Kepercayaan publik terhadap penegakan hukum di Subulussalam sedang diuji.//Tim TB. Inv.