Remaja Francis, Makan Pelleng Khas Pakpak, Kafe Kedabuhen Beri Diskon Kuliner Istimewa

TEROPONG BARAT

- Redaksi

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 00:59 WIB

4076 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketika cita rasa menjadi perekat identitas, Pelleng bukan sekadar warisan kuliner — ia adalah narasi perjuangan, kesehatan, dan kebangsaan yang menghangatkan dari Pakpak untuk Indonesia.

Subulussalam — Menjelang Hari Pelleng Nasional, 10 Oktober 2025, suasana di dataran tinggi Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, terasa berbeda. Aroma rempah khas Pelleng, makanan tradisional masyarakat adat Pakpak, menyeruak dari dapur Kafe Kayu Kapur Kedabuhen milik Rahman Manik, pengelola muda yang memadukan tradisi dan bisnis modern (08/10).

Warga Francis yang kebetulan singgah di Kafe Kedabuhen kota pun terlihat asik menikmati kuliner istimewa Pelleng tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam wawancara, Rahman — pengusaha kuliner — mengumumkan promo spesial:

“Mulai 11 sampai 13 Oktober, semua menu berbahan dasar Pelleng kami diskon 20 persen. Ini bagian kecil dari semangat Hari Pelleng Nasional untuk mengingatkan kita pada akar budaya Pakpak yang penuh makna,” ujarnya, Selasa (8/10/25).

🏆 Pelleng, Juara Nasional Kuliner Nusantara

Tak banyak yang tahu, Pelleng pernah dinobatkan sebagai Juara Nasional Festival Kuliner Nusantara di Jakarta tahun lalu. Juri menilai cita rasa rempahnya unik — menggambarkan perpaduan filosofi pedas, hangat, dan penuh energi — simbol karakter masyarakat adat Pakpak yang tangguh.

Makanan ini kini dikenal luas di berbagai daerah seperti Pakpak Bharat, Sidikalang (Dairi), Aceh Singkil, Humbang Hasundutan, dan Kota Subulussalam. Dari kampung ke kota, Pelleng menjadi pengikat identitas diaspora masyarakat adat Pakpak yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia.

🌶️ Lebih dari Sekadar Rasa Pedas

Pelleng adalah nasi berbumbu rempah panas seperti lada hitam, asam cikala, jahe, kunyit, bawang, dan serai, disajikan dengan daging ayam kampung.
Dalam tradisi adat, hidangan ini dihidangkan pada acara kerja tahun (panen raya) atau penyambutan tamu kehormatan.

Namun kini, khasiatnya menarik perhatian dunia kesehatan. Kandungan jahe dan lada hitam dipercaya mampu meredakan gangguan lambung, meningkatkan metabolisme, dan memperkuat daya tahan tubuh.
Sementara kunyit, serai, dan asam cikala dikenal sebagai antioksidan alami yang menyehatkan hati serta mencegah peradangan.

“Banyak pengunjung rutin datang ke kafe ini bukan hanya untuk makan, tapi untuk terapi alami. Mereka bilang, setelah makan Pelleng, tubuh terasa hangat dan pencernaan lebih lancar,” ujar Rahman sambil tersenyum.

🔥 Simbol Semangat dan Persatuan Adat

Dalam sejarahnya, Pelleng bukan hanya makanan — tapi ritual penghormatan dan simbol persaudaraan.
Dulu, para pakalima dan pejuang adat disuguhi Pelleng sebelum berangkat berperang. Rasa pedasnya dianggap pemantik semangat juang dan keberanian.

Kini, filosofi itu hidup kembali. Setiap peringatan Hari Pelleng Nasional, masyarakat adat Pakpak di berbagai daerah menggelar acara serentak — dari Pakpak Bharat hingga Aceh Singkil — menandai kebangkitan rasa kebersamaan dalam bingkai nasionalisme.

🇮🇩 Kuliner yang Menyatukan Bangsa

Pelleng juga punya posisi istimewa dalam sejarah nasional. Ia menjadi warisan kuliner etnografis Nusantara, sejajar dengan rendang Minangkabau atau naniura Batak Toba.
Lebih dari itu, Pelleng adalah bukti kontribusi masyarakat adat dalam memperkaya identitas Indonesia — dari dapur tradisional hingga panggung kuliner dunia.

Pemerhati budaya, Dr. Berta Manalu, menyebut:

“Pelleng adalah jembatan rasa antara masa lalu dan masa depan. Ia mempersatukan masyarakat adat yang terpencar, memberi ruang untuk mengenal jati diri dalam cita rasa Nusantara.”

🌾 Dari Tradisi ke Pariwisata Kuliner

Hari Pelleng Nasional tahun ini diperkirakan akan menjadi momentum penting.
Pemerintah daerah dan komunitas adat Pakpak di berbagai kota tengah menyiapkan Festival Pelleng Nusantara, yang menampilkan lomba memasak, seminar budaya, dan pameran rempah lokal.

“Pelleng bukan hanya simbol makanan, tapi simbol peradaban. Ia mengajarkan bahwa dari rasa hangat bisa tumbuh persaudaraan,” tutup Rahman di Kafe Kayu Kapur yang mulai ramai menjelang sore.

🖋️ Laporan Anton Tin dari Kota Subulussalam

Berita Terkait

PT Pula Sawit Jaya Bangun Simbiosis Mutualisme dengan Warga Sultan Daulat, Patuh Regulasi dan Aktif Berbagi
HKN, Pemko Subulussalam Komitmen Wujudkan Transformasi Kesehatan yang Lebih Baik
Jejak Gelap Mafia Tanah di Kecamatan Runding: 227 Warga Jadi Korban, Pembeking Kuat Diduga di Balik Aksi Penyerobotan
Pasien BPJS dan Rasa Tulus yang Semakin Mahal di Ruang RSUD Subulussalam
Yayasan Tumakel Indonesia Sejahtera Gelar Pelatihan Penjamah Makanan, Dukung Program Makan Bergizi Gratis di Subulussalam
Bau Busuk di Sultan Daulat: Dugaan Polusi dan Izin Misterius PT MSB II Kota Subulussalam
Warga Namo Buaya dan Si Pare-Pare Keluhkan Bau Busuk Diduga dari Limbah PT MSB II Subulussalam
Terkait Jabatan Kepala Sekolah di TK Negeri Buah Hati, Ini Penjelasan dan Kebenarannya

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 12:14 WIB

Nasihat Menyentuh Kalapas Labuhan Ruku: Jangan Kembali, Kasihani Keluarga!

Senin, 17 November 2025 - 04:42 WIB

Sat Sabhara Polres Batu Bara Perketat Pengamanan Gereja, Jamin Keamanan dan Kenyamanan Umat Beribadah

Senin, 17 November 2025 - 04:07 WIB

Polres Batu Bara Gencarkan “Patroli Kibas Bendera,” Hadirkan Polisi di Tengah Masyarakat dan Tekan Angka Kecelakaan

Minggu, 16 November 2025 - 03:58 WIB

Lapas Labuhan Ruku Gelar Razia Intensif, Antisipasi Gangguan Kamtib di Blok Hunian

Minggu, 16 November 2025 - 03:21 WIB

Polsek Lima Puluh Gencarkan Patroli Malam, Cegah Tawuran dan Jaga Kamtibmas

Minggu, 16 November 2025 - 02:45 WIB

Polres Batu Bara Intensifkan Patroli “Blue Light” untuk Cegah Kriminalitas Malam

Minggu, 16 November 2025 - 02:17 WIB

Polres Batu Bara Gelar Latihan Pra Operasi Zebra Toba 2025, Tingkatkan Kesadaran Lalu Lintas Jelang Operasi Skala Besar

Minggu, 16 November 2025 - 01:43 WIB

Polres Batu Bara Terangi Malam dengan Patroli “Blue Light,” Tingkatkan Keamanan Lalu Lintas dan Beri Rasa Nyaman Masyarakat

Berita Terbaru