Banda Aceh, teropongbarat.co. Konflik agraria antara masyarakat di Trumon, Aceh Selatan, dengan PT Agro Sinergi Nusantara (ASN) kembali mencuat. Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk segera menyelesaikan permasalahan ini. Ketua DPW Apkasindo Aceh, Netap Ginting, menyatakan bahwa konflik yang telah berlangsung lama ini telah menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat setempat.
Netap Ginting meminta Menteri ATR BPN untuk melakukan pengukuran ulang HGU PT ASN. Dugaan perampasan lahan seluas 3.165 hektare oleh perusahaan, yang meliputi 165 hektare lahan milik Seuneubok Pusaka dan 3.000 hektare milik Desa Teupin Tinggi, menjadi sorotan utama. Keluhan masyarakat mengenai minimnya manfaat CSR dari PT ASN juga turut mengemuka.
“Konflik ini telah berlangsung cukup lama tanpa penyelesaian yang serius. Kami mendesak pemerintah untuk segera membentuk tim terpadu guna melakukan audit terhadap penyediaan lahan plasma PT ASN dan memastikan keadilan bagi masyarakat,” tegas Netap Ginting. Ia juga menekankan pentingnya audit transparansi dana CSR PT ASN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seruan Apkasindo Aceh ini sejalan dengan upaya Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, yang mendorong pengukuran ulang HGU perusahaan di Aceh. Langkah tegas dan segera dari pemerintah diharapkan mampu meredam konflik dan mencegah meluasnya permasalahan serupa di daerah lain. Kejelasan status lahan dan transparansi pengelolaan CSR menjadi kunci penting dalam penyelesaian konflik ini.//Anton Tin**