Sarolangun – Pimpinan Dewan Kabupaten Sarolangun memperlihatkan ketidak Pro terhadap apa yang dirasakan oleh Rakyat Kabupaten Sarolangun, yang mana dalam kondisi adanya kebijakan pemerintah pusat memotong Anggara yang masuk ke Kas daerah tahun 2025, tentu ini membuat daerah harus bijak dalam menggunakan anggaran yang ada.
Namun berbeda apa yang di lakukan oleh Pimpinan Dewan Sarolangun, dengan kondisi anggaran seperti itu, Pimpinan dewan tetap melaksanakan kegiatan renovasi dan fasilitas Rumah dinas, tidak tanggung-tanggung Anggara yang di gunakan untuk kegiatan tersebut kalau di satukan hitungannya mencapai miliaran rupiah.
Sedangkan derita yang di rasakan oleh masyarakat saat ini sangatlah serius, jalan rusak di mana-mana, kemiskinan, banjir
dan lain-lain, itu tidak bisa di selesaikan karna efesiensi anggaran.
Hal itu di sampaikan oleh Hadril Walid Koordinator Aliansi Pemuda Kawal Demokrasi (APKD).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Sebagai Rakyat miris melihat yang di lakukan oleh para Pimpinan Dewan Sarolangun, di tengah efesiensi anggaran dewan masih saja memperlihatkan sikap tidak pro terhadap kondisi rakyat, lebih mendahulukan kepentingan mereka dari pada kepentingan Rakyat, yang mana kegiatan renovasi dan fasilitas rumah dinas dengan anggaran miliaran tetap di laksanakan,” katanya
” Sedangkan kita lihat masih banyak masyarakat yang mengeluhkan jalan yang masih hancur, kemiskinan, banjir, lampu jalan tengah kota mati, semua itu belum ada solusi untuk di perbaiki karna efesiensi anggaran.” Ungkapnya
Lanjunya, Kalau pimpinan dewan itu memang bersama rakyat, tentu Mereka akan berpikir untuk mengalihkan anggaran renovasi rumah dinas pimpinan dewan untuk di pergunakan membangun yang sifatnya urgensi dan hal-hal lain yang menjadi derita rakyat hari ini.
“Seandainya anggaran tersebut dialihkan untuk memperbaiki infrastruktur jalan rusak, meningkatkan kesejahteraan masyarakat tentu kondisi yang di rasakan masyarakat mulai terselesaikan,” ujarnya
Dia juga mengungkapkan, Kita pahahami proses anggaran renovasi dan fasilitas rumah dinas pimpinan dewan tersebut sudah dibahas oleh Dewan sebelumnya, pada tahun 2024 lalu, namun dengan kondisi anggaran seperti ini seharusnya dewan itu berpikir dengan yang dirasakan oleh rakyat,
kaget melihat anggaran renovasi itu mencapai miliaran rupiah, hanya untuk membeli Karpet, Orden bahkan anggaran untuk membeli ranjang tempat tidur saja seharga ratusan juta.
” Kita tahu memang anggaran tersebut disahkan oleh DPRD yang lalu dan tahun 2024 namun kegiatan tersebut dilaksanakan pada masa efisiensi kalau sebenarnya dewan itu Pro terhadap rakyat bisa saja anggaran tersebut dialihkan untuk kepentingan rakyat yang sipatnya urgensi. Tapi ini kan tidak, malah kegiatan renovasi rumah dinas tetap di laksanakan,”ungkapnya
Dia mengatakan, apa yang di lakukan oleh pimpinan Dewan dengan menggunakan anggaran yang cukup besar untuk fasilitas Rumah Dinas di tengah Efesiensi anggaran, mengabaikan jeritan Rakyat, ini memperlihatkan bahwa Pimpinan Dewan tidak bersama Rakyat dan Menghianti Rakyat.
” Dengan melihat apa yang di lakukan pimpinan Dewan, inilah bentuk tidak Pro nya pimpinan dewan terhadap masyarakat dan bisa di bilang inilah penghianatan kepada rakyat yang sebenarnya,” katanya.
Sebelumnya, adanya Pemberitaan yang di tulis oleh media jambilink. Tentang rincian anggaran dan kegiatan untuk Renovasi rumah pimpinan DPRD Sarolangun.
Diam-diam, rumah dinas pimpinan DPRD Kabupaten Sarolangun tengah “disulap” menjadi makin nyaman dan mewah. Berdasarkan data pengadaan yang dirangkum dari LPSE Kabupaten Sarolangun, Sekretariat DPRD Sarolangun menggelontorkan anggaran miliaran rupiah pada tahun 2025 hanya untuk pengadaan barang dan rehabilitasi berbagai fasilitas di rumah dinas Ketua, Wakil Ketua I, dan Wakil Ketua II DPRD.
Dari penggantian karpet ambal, tempat tidur, gorden, hingga alat pendingin ruangan dan meubeler, hampir seluruh aspek kenyamanan hunian pejabat legislatif direnovasi menggunakan dana APBD 2025. Tak hanya itu, proyek pembangunan gazebo, rehab pendopo, hingga studio video dan film juga ikut dikucurkan.
Data resmi menunjukkan, proyek terbagi ke dalam paket-paket kecil pengadaan non-tender alias penunjukan langsung dengan total nilai kontrak yang sangat mendekati pagu anggaran, antara Rp50 juta hingga hampir Rp200 juta per paket.
Beberapa pengadaan yang mencuri perhatian antara lain:
Karpet Ambal Rumah Dinas Ketua DPRD senilai Rp149,6 juta, dimenangkan CV Anugrah Pratama
Tempat Tidur Rumdis Ketua senilai Rp187,6 juta, dimenangkan CV Dami Barika Konstruksi
Meubeler Rumdis Ketua senilai Rp193,6 juta, juga oleh CV Dami Barika Konstruksi
Studio Video & Film Rumdis Pimpinan DPRD sebesar Rp184,3 juta
Pembangunan Gazebo Rumdis Wakil Ketua II senilai Rp177,7 juta oleh CV Rasya Mandiri
Tak hanya itu, pengadaan lain yang tergolong high-cost adalah:
Rehabilitasi Berat Ringan Rumdis Ketua dan Waka I, masing-masing senilai Rp177 juta lebih
Alat Rumah Tangga dan Pendingin untuk Rumdis Ketua dan Waka, nilainya bervariasi antara Rp54 juta sampai Rp91 juta
Pemenang paket didominasi beberapa nama yang berulang seperti CV Anugrah Pratama, CV Dami Barika Konstruksi, dan Zafran Jaya Abadi, yang berhasil mengamankan beberapa paket sekaligus.
Menariknya, satu rumah dinas bisa mendapatkan lebih dari lima paket pengadaan di waktu yang bersamaan. Contohnya, Rumdis Ketua DPRD Sarolangun mendapatkan:
Karpet ambal Rp149 juta
Tempat tidur Rp187 juta
Meubeler Rp193 juta
Alat rumah tangga Rp54 juta
Pendingin ruangan Rp83 juta
Rehab kamar Rp149 juta
Rehab pendopo kamar Rp119 juta
Rehab halaman Rp99 juta
Totalnya mencapai lebih dari Rp1 miliar hanya untuk satu rumah dinas.
Sementara Wakil Ketua I dan II juga mendapat jatah pengadaan dengan nilai yang tak kalah besar, termasuk gazebo, pendingin, tempat tidur, hingga gorden dan meubeler.
Dengan realisasi proyek ini, rumah dinas para pimpinan DPRD Sarolangun tahun 2025 bisa jadi akan lebih lengkap dibanding rumah pribadi banyak warga. Namun publik tentu menunggu, apakah peningkatan kenyamanan ini juga akan berbanding lurus dengan peningkatan kinerja wakil rakyat mereka di lapangan?