Cerita ; Menuju Kemajuan Ekonomi & Pembangunan Ibukota Lima Puluh di Kabupaten Batu Bara
Bab 1: Analisis Situasi Awal
Kabupaten Batu Bara, pasca-pemekaran dari Kabupaten Asahan pada tahun 2006, hingga kini belum menunjukkan kemajuan ekonomi yang signifikan. Bupati Baharuddin Siagian, yang baru dilantik, menghadapi tantangan besar dalam memimpin daerah yang memiliki potensi ekonomi namun terhambat oleh berbagai kendala. Kepergian tiga kepala dinas dalam waktu singkat mencerminkan permasalahan struktural yang perlu segera ditangani. Prioritas utama adalah percepatan pembangunan dan peningkatan pelayanan publik, khususnya di ibu kota, Limapuluh. Kondisi Limapuluh saat ini belum mencerminkan peran sebagai pusat pemerintahan yang efektif dan efisien. Perluasan wilayah menjadi keharusan, meskipun terkendala oleh defisit APBD dan tuntutan efisiensi anggaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bab 2: Potensi Ekonomi dan Tantangan Demografi
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Kabupaten Simalungun, yang berdekatan dengan Batu Bara, menawarkan peluang ekonomi yang signifikan. Investasi dan pembangunan pabrik-pabrik baru akan menyerap banyak tenaga kerja, berpotensi memicu pertumbuhan penduduk yang pesat di wilayah perbatasan. Pertambahan penduduk ini, di satu sisi merupakan peluang bagi peningkatan aktivitas ekonomi, namun di sisi lain juga menghadirkan tantangan dalam penyediaan infrastruktur dan layanan publik yang memadai. Perencanaan yang matang dan terintegrasi sangat krusial untuk mengantisipasi dampak demografis ini.
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Batu Bara Tahun 2020-2039 (Perda No. 11/2020) telah menetapkan perluasan wilayah ibu kota di Kelurahan Limapuluh. Namun, implementasi di lapangan masih terhambat. Luas wilayah Limapuluh Kota yang tetap 100 hektare selama beberapa periode kepemimpinan sebelumnya menunjukkan kurangnya progres pembangunan. Kondisi infrastruktur yang kurang memadai, seperti penerangan jalan yang buruk, semakin memperburuk citra ibu kota.
Bab 3: Evaluasi Kepemimpinan Sebelumnya dan Strategi Baru
Pembangunan infrastruktur di masa kepemimpinan sebelumnya, meskipun telah menunjukkan beberapa inisiatif, terkesan kurang terencana dan terintegrasi. Pembangunan kantor Bupati di lahan eks-PT Socfindo, meskipun memenuhi kebutuhan mendesak, menunjukkan kurangnya perencanaan jangka panjang. Pemanfaatan lahan yang tersisa (sekitar 40 hektare) perlu dievaluasi secara menyeluruh untuk memastikan keefektifannya dalam mendukung pembangunan daerah.
Bupati Baharuddin Siagian perlu merumuskan strategi pembangunan yang komprehensif dan berkelanjutan. Perluasan wilayah ibu kota harus mempertimbangkan aksesibilitas dari empat arah utama: Siantar-Simalungun, Medan-Kisaran, Tanjung Tiram, dan Simpang Gambus-Medan. Kerjasama dengan perusahaan perkebunan besar yang berada di sekitar Limapuluh (PTPP Lonsum, PTPN 3, PT. Kwala Gunung, PTPN 4, PT. SiCfindo, dan PT. Socfindo) sangat krusial untuk mendapatkan lahan tambahan dan memastikan terwujudnya perluasan wilayah minimal 300 hektare.
Bab 4: Implementasi dan Tantangan Kepemimpinan
Implementasi rencana perluasan ibu kota memerlukan strategi yang terukur dan transparan. Bupati Baharuddin harus mampu mengelola sumber daya yang terbatas, mengatasi defisit APBD, dan memastikan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran. Kerjasama dengan pemerintah provinsi dan pusat sangat penting untuk mendapatkan dukungan pendanaan dan teknis. Partisipasi aktif masyarakat dan sektor swasta juga perlu dilibatkan untuk memastikan keberhasilan pembangunan.
Tantangan terbesar bagi Bupati Baharuddin adalah membangun tata kelola pemerintahan yang baik, mencegah korupsi dan kolusi, dan memastikan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Keberhasilannya dalam memimpin Batu Bara akan sangat bergantung pada kemampuannya dalam merumuskan strategi yang tepat, mengelola konflik kepentingan, dan membangun konsensus di antara berbagai pihak yang berkepentingan. Perluasan ibu kota bukan hanya sekadar perluasan fisik, tetapi juga perluasan kapasitas pemerintahan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Batu Bara.
Penulis ; Rahmat Hidayat.
Nara Sumber Tokoh Masyarakat Kabupaten Batu Bara ; Zien (Bersambung…)