Bireuen – Dalam rangka menyambut dan memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, Yayasan Zawiyah Babul Mustaqim Aceh gelar sejumlah kegiatan keagamaan.
Kegiatan berlangsung di Komplek Putri Zawiyah Babul Mustaqim, Gampong Paseh, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen.
Dalam sambutannya, Mudir I Zawiyah Babul Mustaqim, Tgk. Musliadi, menekankan pentingnya momentum Tahun Baru Hijriah sebagai ajang refleksi perjuangan Rasulullah SAW dalam berhijrah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Beliau juga menegaskan bahwa hijrah bagi santri saat ini bukan hanya secara fisik, melainkan juga hijrah secara intelektual dan spiritual untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Kegiatan bertujuan untuk menumbuhkan semangat hijrah dalam diri para santri serta memperkuat nilai-nilai keislaman, keilmuan, dan kebersamaan di lingkungan dayah dan masyarakat sekitar.
Turut hadir tokoh masyarakat sekaligus Anggota DPRK Bireuen dan Ketua Pembangunan Zawiyah Babul Mustaqim, Sufyannur, SE, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap kemajuan Zawiyah Babul Mustaqim yang menurutnya tidak kalah bersaing dengan dayah terakreditasi lainnya.
Ia juga menekankan bahwa kegiatan seperti Gebyar Muharram bukan hanya untuk seremonial, tapi juga sebagai media melatih mental kompetitif para santri — bahwa menang dan kalah adalah hal biasa dalam proses pembelajaran.
Senada dengan hal tersebut, Geuchik Gampong Paseh, Muradik, mengungkapkan kebanggaan masyarakat terhadap Zawiyah Babul Mustaqim.
Menurutnya, keberadaan dayah ini menjadi benteng moral dan spiritual anak-anak gampong, yang melindungi mereka dari pengaruh negatif lingkungan luar.
Mewakili wali santri, Tgk. Anshari, menyampaikan pentingnya sinergi antara wali santri dan unsur pimpinan serta pendidik guna mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas dan berakhlak.
Puncak kegiatan diisi tausiah umum disampaikan oleh Ayah Rimu (Tgk. H. Tu Busyairi dari Tanjongan), Pimpinan Dayah Riyadhul Mubarrak.
Dalam ceramahnya, Ayah Rimu mengajak para santri untuk memanfaatkan masa muda dengan sebaik-baiknya.
Ia menekankan bahwa santri harus siap menjadi penerus yang tidak hanya ahli agama, tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Beliau menekankan pentingnya penguasaan tiga pilar utama keilmuan Islam, yaitu ilmu tauhid, ilmu fikih, dan ilmu tasawuf, sebagai dasar moral dan spiritual yang kokoh dalam menghadapi tantangan zaman.
Selain tausiah, kegiatan juga dirangkaikan dengan Tasyakur Tahfidzul Qur’an Wal Mutun, pembagian hadiah Gebyar Muharram.
Acara dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perangkat desa Gampong Paseh seperti Geuchik, Tgk. Imum Gampong, serta tokoh-tokoh masyarakat setempat. Suasana penuh kekhidmatan dan semangat kebersamaan mewarnai kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.30 WIB pagi.