PT Pula Sawit Jaya Bangun Simbiosis Mutualisme dengan Warga Sultan Daulat, Patuh Regulasi dan Aktif Berbagi

TEROPONG BARAT

- Redaksi

Sabtu, 15 November 2025 - 18:10 WIB

4092 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Subulussalam – Hubungan antara PT Pula Sawit Jaya dengan masyarakat di tiga desa di Kecamatan Sultan Daulat kian tampak sebagai pola simbiosis mutualisme yang jarang terlihat pada perusahaan sawit lainnya. Di Dusun Lae Raso dan dua desa penyangga lainnya, perusahaan PKS milik putra daerah Aceh ini tidak hanya beroperasi secara legal, tetapi juga tumbuh berbarengan dengan warga sekitar.

Sejak melangkah sebagai perintis usaha, CEO Teuku Ayoeb Yoesar membangun PKS bukan untuk mengejar profit semata. Sosoknya dikenal bukan pewaris, melainkan pejuang usaha yang jatuh bangun merintis hingga akhirnya berdiri PKS pada 2018. Kini, perusahaan itu menjadi satu-satunya PKS di Subulussalam yang dikelola langsung oleh putra daerah Aceh./(15/11/25).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pabrik yang berdiri di atas lahan dua hektar lebih itu disebut sebagai salah satu perusahaan paling patuh regulasi. Seluruh izin dari IMB, UKL-UPL, IUP, hingga izin industri dilaporkan lengkap dan menyesuaikan seluruh regulasi Pemerintah Aceh maupun Pemerintah Pusat.

Kepala DPMPTSP Subulussalam, Lidin Padang, membenarkan bahwa PT Pula Sawit Jaya tercatat dalam registrasi perizinan daerah. Proses awal perizinan yang masih manual sebelum OSS disebut sebagai alasan mengapa beberapa dokumen tidak terekam daring, namun secara administratif semuanya dinyatakan sesuai ketentuan.

Dinas Lingkungan Hidup juga memastikan dokumen UKL-UPL perusahaan tersebut telah selesai dan memenuhi seluruh persyaratan. Dinas Perkebunan menyampaikan hal yang sama, sementara Dinas PUPR menyebut perusahaan terus menuntaskan berkas perizinan bangunan sembari pembangunan fisik berjalan bertahap.

Namun yang membuat perusahaan ini menonjol bukan hanya dokumennya yang beres. Di tiga desa sekitar pabrik, warga merasakan kehadiran perusahaan sebagai mitra, bukan ancaman. Program sosial berupa pembagian sembako—mulai beras, minyak goreng, gula hingga kebutuhan pokok lain—dilakukan secara rutin setiap bulan. Warga menyebut kontribusi itu bukan “bantuan sesekali”, melainkan pola hubungan yang berkelanjutan.

“Ini perusahaan yang hadir, bekerja, dan berbagi. Ada timbal balik yang jelas terlihat,” kata salah satu tokoh pemuda dari Kecamatan Sultan Daulat.

Beberapa ketua dusun bahkan menyatakan bahwa keberadaan pabrik telah membuka lapangan kerja untuk pemuda lokal, mempercepat akses ekonomi kebun rakyat, dan menghadirkan komunikasi dua arah yang jarang dijalankan perusahaan-perusahaan sawit lain di wilayah itu.

Ketua LSM Suara Putra Atjeh, Anton Tinendung, S.Kom, mengatakan PT Pula Sawit Jaya adalah contoh bagaimana perusahaan putra daerah dapat menjadi pembeda. “Mereka taat regulasi, tertib amdal, dan menjalankan tanggung jawab sosial dengan pola saling menguntungkan. Ini yang seharusnya menjadi standar,” ujarnya.

Anton juga menyoroti bahwa masih banyak perusahaan sawit dan perkebunan di Subulussalam yang mengabaikan aturan. Di tengah kondisi itu, PT Pula Sawit Jaya hadir sebagai kontras: perusahaan yang tidak hanya mematuhi Peraturan Menteri LHK Nomor 26 Tahun 2018 dan UU 32 Tahun 2009, tetapi juga menautkan dirinya kepada masyarakat secara langsung.

Warga di tiga desa penyangga menyebut hubungan ini bukan lagi sekadar CSR, tetapi sudah menyerupai kemitraan hidup bersama. Perusahaan tumbuh, warga bergerak, dan roda ekonomi Sultan Daulat ikut berputar.

Dengan pola simbiosis mutualisme inilah PT Pula Sawit Jaya menjadi contoh bahwa perusahaan putra daerah dapat membangun usaha tanpa mengorbankan masyarakat, lingkungan, maupun kepatuhan terhadap hukum.(Tim).

Berita Terkait

HKN, Pemko Subulussalam Komitmen Wujudkan Transformasi Kesehatan yang Lebih Baik
Jejak Gelap Mafia Tanah di Kecamatan Runding: 227 Warga Jadi Korban, Pembeking Kuat Diduga di Balik Aksi Penyerobotan
Pasien BPJS dan Rasa Tulus yang Semakin Mahal di Ruang RSUD Subulussalam
Yayasan Tumakel Indonesia Sejahtera Gelar Pelatihan Penjamah Makanan, Dukung Program Makan Bergizi Gratis di Subulussalam
Bau Busuk di Sultan Daulat: Dugaan Polusi dan Izin Misterius PT MSB II Kota Subulussalam
Warga Namo Buaya dan Si Pare-Pare Keluhkan Bau Busuk Diduga dari Limbah PT MSB II Subulussalam
Terkait Jabatan Kepala Sekolah di TK Negeri Buah Hati, Ini Penjelasan dan Kebenarannya
HRB Walikota Subulussalam Kawal Progres Pembangunan Bersama PT SMI dan Dinas PUPR

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 15:15 WIB

Babinsa 07/Salak Ajak Pemuda Jaga Kamtibmas saat Komsos di Warung Tuak Boangmanalu

Sabtu, 15 November 2025 - 15:11 WIB

Dorong Swasembada Pangan Nasional, Kasad Resmikan Pompa Hidram di Banyumas

Sabtu, 15 November 2025 - 14:25 WIB

Polres Bantaeng Terima Tim Supervisi Biro Ops Polda Sulsel*

Sabtu, 15 November 2025 - 14:00 WIB

Jalur Macet Terbuka Lagi: Babinsa dan Warga Tunjukkan Bukti Nyata Semangat Bantaeng Bisa

Jumat, 14 November 2025 - 19:51 WIB

Kodim 1410/Bantaeng Mantapkan Binter Kolaborasi Lewat Patroli/Siskamling Bersama Komduk

Kamis, 13 November 2025 - 11:39 WIB

Babinsa Biangkeke Hadiri Musrenbang, Dorong Perencanaan Pembangunan yang Tepat Sasaran

Rabu, 12 November 2025 - 11:43 WIB

Klinik Bhayangkara Terima Kunjungan Murid TK Kemala Bhayangkari Cabang Bantaeng

Rabu, 12 November 2025 - 11:40 WIB

Babinsa dan Pemerintah Desa Batu Karaeng Kolaborasi Dukung Program KDKMP

Berita Terbaru