Subulussalam, Kota Syekh Hamzah Fansuri: “Bisakah Mengubah Pasir Menjadi Mutiara”

ANTONI TINENDUNG

- Redaksi

Senin, 12 Mei 2025 - 10:21 WIB

4017 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh- subulusalam teropong barat. Co Masih segar ingatan. Kita semua tahu kisah Ponggok, desa termiskin yang menjelma menjadi salah satu desa terkaya di Indonesia. Bayangkan, pendapatannya melonjak dari Rp 80 juta per tahun menjadi Rp 14 miliar! Rahasianya? Kepala Desa Junaedi Mulyono dan warganya menggali potensi desa semaksimal mungkin, baik sumber daya manusia maupun alamnya. Mereka kompak, memanfaatkan potensi lokal dengan cerdas. Wisata Umbul Ponggok, awalnya hanya mata air biasa, kini jadi primadona. Pengelolaan profesional dan inovasi menjadi kunci sukses mereka.

Lalu, bagaimana dengan Subulussalam, kota yang kaya akan sumber daya alam? Perkebunan sawit yang luas, tanah subur, air berlimpah, dan lokasi strategis di Aceh Barat-Selatan… semuanya seakan tertidur. Kita punya potensi melimpah, tapi “pasir” kita masih tetap “pasir”. Kenapa? padahal daerah Kita Punya Banyak Daun Kratom

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jangan-jangan, kita terlalu sibuk dengan program siluman “titipan dana desa” yang nilainya fantastis, mencapai 9 miliar lebih! Sebagaimana yang disebut kepala desa Bukit Alim. Program pelatihan 4 hari di Medan seharga 2,4 miliar? Ada yang salah di sini. Aroma korupsi begitu menyengat. Ini bukan pembangunan, ini perampokan! Hak otonomi desa dirampas, potensi desa diabaikan demi kepentingan segelintir oknum.

 

 

Kota Subulussalam melahirkan banyak sarjana dan akademisi. Kenapa mereka tak turun tangan membangun kampung halaman sendiri? Kenapa kita tak bisa bekerja dengan tulus, jujur, dan fokus pada potensi lokal? Kenapa kita lebih suka berpolitik transaksional daripada membangun kesejahteraan bersama masyarakat?

Desa Ponggok membuktikan, perubahan itu mungkin. Hanya butuh niat tulus, kerja keras, dan kejujuran. 82 Desa di Kota Subulussalam, kapan kita akan belajar dari Desa Ponggok? Kapan “pasir” kita akan berubah menjadi “mutiara”? Kapan Daun Kratom DAS Lae Shoraya seharga Emas. Jangan sampai, sejarah mencatat kita sebagai generasi yang gagal memanfaatkan Anugerah Allah.//Anton Tinendung

Berita Terkait

Kadis Perijinan: Hentikan Sementara Operasional PT MSB II Demi Marwah Pemko
Kepemimpinan Baru, Harapan Baru: Sertijab Empat Kepala Kampung di Kec Penanggalan
Kadis Perindagkop: Pembinaan Pengelola Pasar Kota Subulussalam, Langkah Antisipasi Pungli
Wawalkot Subulussalam Lantik 25 Penjabat Kepala Desa: Janji Pengabdian untuk Masyarakat
Yayasan Muallaf Center Subulussalam Kuatkan Eksistensi, Terbit SK Ketua Dewan Pembina
Sertijab Pejabat Utama dan Kapolsek di Polres Subulussalam
MAN 1 Inovasi Subulussalam Sukses Gelar Perpisahan Siswa Kelas XII
Apkasindo Aceh Desak Pemerintah Segera Akhiri Konflik Agraria PT ASN di Aceh Selatan

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 09:23 WIB

Antisipasi Ganti Premanisme di Jalan, Sat Samapta Polres Batu Bara Patroli Presisi

Senin, 12 Mei 2025 - 09:21 WIB

Antisipasi Tawuran dan Geng Motor, Personil Polsek Medang Deras Lakukan Patroli Malam

Senin, 12 Mei 2025 - 09:18 WIB

Kapolsek Lima Puluh Pimpin Patroli Malam, Antisipasi Premanisme dan Gangguan 3C

Sabtu, 10 Mei 2025 - 22:33 WIB

Apel Gabungan Polres Batu Bara, Antisipasi Premanisme dan Gangguan Kamtibmas

Sabtu, 10 Mei 2025 - 12:10 WIB

OPS Pekat Toba 2025, Sat Samapta Polres Batu Bara, Berikan Himbauan kepada Pedagang Pasar 

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:18 WIB

Jum’at Berkah, Kasat lantas Polres Batu Bara terjun langsung Bagi Nasi Bungkus, Yang Mematuhi Peraturan lalulintas

Jumat, 9 Mei 2025 - 20:15 WIB

Lapas Labuhan Ruku Terima Kunjungan Pengadilan Negeri Kisaran, Kalapas : Bahas Pembinaan dan Sinergitas

Jumat, 9 Mei 2025 - 15:16 WIB

Sat Samapta Polres Batu Bara, Patroli Presisi Roda 4, Antisipasi Gangguan Kamtibmas

Berita Terbaru