Gayo Lues – Kepolisian Sektor Putri Betung menunjukkan kepedulian dan komitmennya dalam mendukung agenda besar pemerintah di bidang ketahanan pangan. Hal ini terlihat dari keterlibatan langsung Kapolsek Putri Betung, Kompol Muhammad Ali, yang bersama unsur Muspika dan penyuluh pertanian Kecamatan Putri Betung turun ke lahan jagung milik masyarakat Gumpang Lempuh, Selasa 24 Juni 2025 sekitar pukul 10.00 WIB. Kegiatan tersebut bertepatan dengan masa panen jagung dan menjadi momen penting dalam memperkuat motivasi para petani lokal yang selama ini aktif menggarap lahan produktif mereka.
Dalam suasana penuh keakraban, panen jagung yang dilakukan masyarakat disambut antusias oleh rombongan Muspika yang hadir. Tidak sekadar meninjau, kehadiran Kompol Muhammad Ali juga sekaligus membawa pesan dan dukungan moral yang kuat kepada para petani agar tetap semangat dan tidak ragu mengambil bagian dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Kapolres Gayo Lues, AKBP Hyrowo, S.I.K melalui Kapolsek Putri Betung Kompol Muhammad Ali menjelaskan bahwa program penanaman jagung yang sedang digalakkan di berbagai wilayah, termasuk Gayo Lues, merupakan bagian dari kebijakan strategis pemerintah pusat dalam menghadapi tantangan pangan global. Program ini, menurutnya, tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga sebagai wujud nyata upaya negara dalam mendorong kemandirian pangan berbasis desa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Program jagung di lahan produktif adalah bagian dari rencana besar negara. Ini bukan sekadar urusan pertanian, tapi menyangkut stabilitas nasional. Ketahanan pangan harus dimulai dari desa. Kalau petani kuat, negara pun akan kuat,” ujarnya di hadapan para petani Gumpang Lempuh.
Kompol Muhammad Ali juga menyampaikan amanat dari Kapolres Gayo Lues, AKBP Hyrowo, S.I.K., yang menegaskan bahwa Polri tidak hanya hadir dalam bidang keamanan, tetapi juga siap mendukung setiap program pemerintah, khususnya yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat seperti pangan.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kesungguhan semua pihak. Pemerintah melalui dinas pertanian sudah memberikan berbagai bentuk dukungan, termasuk sarana produksi, bibit unggul, dan penyuluhan teknis melalui kelompok tani (Gapoktan). Namun tanpa semangat dan partisipasi aktif petani, semua bantuan tersebut tidak akan menghasilkan dampak maksimal.
“Yang paling penting adalah kemauan dari masyarakat itu sendiri. Jika masyarakat, khususnya petani, bersatu dan serius menjalankan program ini, maka kita tidak perlu lagi mengandalkan impor jagung dari luar negeri. Kita bisa berdiri di atas kaki sendiri,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Kompol Muhammad Ali tak lupa menyampaikan apresiasi kepada para petani yang telah bekerja keras mengolah lahan, menanam, merawat, hingga berhasil memanen hasil pertanian mereka. Ia menilai, kerja keras petani di lapangan selama ini belum cukup mendapat perhatian publik, padahal kontribusinya sangat besar bagi bangsa.
“Petani itu pejuang, bukan hanya soal ekonomi keluarga, tapi juga soal masa depan bangsa. Maka kami hadir untuk menyampaikan terima kasih dan menyatakan bahwa Polri siap mendampingi para petani. Kita kawal bersama agar program ini tidak mandek di tengah jalan,” tegasnya.
Selain memberikan motivasi, Kapolsek juga mengingatkan agar lahan-lahan tidur di wilayah Kecamatan Putri Betung bisa dimaksimalkan untuk kegiatan produktif. Ia menyarankan agar perangkat desa dan kelompok tani aktif mendata potensi lahan dan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian maupun instansi lainnya untuk mengakses program pemerintah secara menyeluruh.
Di akhir kegiatan, suasana panen jagung berlangsung meriah dan penuh optimisme. Sejumlah petani menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian langsung dari aparat kepolisian dan pemerintah kecamatan. Mereka mengaku termotivasi untuk terus menanam jagung dan memperluas lahan tanam ke depan.
Momentum ini diharapkan menjadi awal dari kebangkitan pertanian jagung di Putri Betung dan menjadi contoh bagi kecamatan lainnya di Gayo Lues. Dengan dukungan semua pihak, program swasembada pangan berbasis desa bukan sekadar harapan, tetapi bisa menjadi kenyataan. (Abdiansyah)