KUTACANE — Universitas Gunung Leuser (UGL) Aceh menggelar prosesi wisuda yang ke-XI di lapangan utama kampus, Kabupaten Aceh Tenggara, Sabtu (8/11/2025). Sebanyak 388 mahasiswa dan mahasiswi mengikuti prosesi sakral tersebut, sebagai penanda akhir perjalanan akademik mereka di bangku kuliah. Suasana penuh khidmat dan haru menyertai pelaksanaan acara, yang menjadi tonggak sejarah bagi ratusan lulusan dari berbagai program studi di perguruan tinggi tersebut.
Rektor UGL, Dr. Indra Utama, menjelaskan bahwa seluruh prosedur dan persiapan wisuda telah dirancang jauh hari sebelumnya. Pihak kampus memastikan seluruh mahasiswa yang terdaftar dalam daftar wisuda telah dilibatkan dalam setiap tahapan persiapan, mulai dari undangan, pengambilan toga, hingga gladi bersih yang dilangsungkan sehari sebelumnya. Ia juga menegaskan bahwa partisipasi mahasiswa dalam wisuda merupakan bentuk penghargaan terhadap perjuangan akademik mereka selama bertahun-tahun.
Dalam wisuda kali ini, para lulusan berasal dari enam program studi berbeda. Rinciannya adalah S1 Manajemen sebanyak 98 orang, S1 Agroteknologi 96 orang, S1 Pendidikan Biologi 69 orang, S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PKO) 50 orang, S1 Akuntansi 38 orang, dan S1 Teknik Sipil 37 orang. Dari total 388 wisudawan, sekitar 200 di antaranya berasal dari desa, yang menunjukkan peran strategis UGL dalam menyebarluaskan akses pendidikan tinggi hingga ke pelosok daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rektor juga mencatat bahwa mahasiswa yang mengikuti prosesi wisuda telah menyelesaikan seluruh proses akademik secara mandiri, termasuk dalam penyusunan skripsi yang merupakan syarat kulminasi dari studi mereka di jenjang sarjana. Ia mendorong mahasiswa untuk tetap menjaga integritas dan semangat belajar sepanjang proses akademik, serta tidak mengandalkan jasa pihak luar dalam menyusun karya ilmiahnya. “Kami percaya bahwa dengan menempuh sendiri proses penulisan skripsi, mahasiswa dapat menunjukkan kualitas intelektual dan kemandiriannya,” ujar Indra Utama.
Pihak kampus juga telah menetapkan biaya wisuda sebesar Rp 1.800.000 per mahasiswa, yang digunakan untuk mendukung keperluan teknis dan administratif pelaksanaan kegiatan, termasuk peminjaman toga, dokumentasi, penyediaan tempat, hingga konsumsi untuk peserta dan undangan. Indra menyebutkan bahwa transparansi penggunaan dana ini menjadi komitmen pihaknya untuk menjaga kepercayaan mahasiswa dan orang tua mereka.
Wisuda XI UGL ini juga turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting di lingkup pemerintahan dan akademik Aceh Tenggara. Beberapa di antaranya yakni Bupati Aceh Tenggara M. Salim Fakhri, Ketua DPRK Aceh Tenggara Deny Febrian Roza, dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XIII Aceh, Dr. Ir. Rizal Munandi. Kehadiran para pejabat daerah serta perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memberikan dukungan moral dan apresiasi kepada keluarga besar kampus atas kontribusinya dalam mencetak sumber daya manusia berkualitas di wilayah tersebut.
Prosesi wisuda yang digelar dengan balutan budaya lokal dan semangat akademik itu tidak hanya menjadi ajang selebrasi atas keberhasilan mahasiswa, tetapi juga sekaligus membuktikan kiprah UGL sebagai institusi pendidikan tinggi yang konsisten membangun kualitas pendidikan di Tanoh Alas. Pihak kampus berharap para lulusan mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat, baik sebagai profesional di berbagai bidang maupun pelaku pembangunan desa.
Menutup keterangannya, Indra Utama menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan seluruh pihak selama pelaksanaan acara, baik dari internal kampus maupun eksternal. Ia berharap, alumni UGL dapat terus menjaga nama baik almamater dan menjadi bagian dari solusi dalam pembangunan Aceh Tenggara dan daerah lainnya. “Wisuda ini adalah awal dari perjalanan baru. Kami percaya, para lulusan kami akan mengukir prestasi nyata bagi masyarakat,” tutupnya. (SADIKIN)






















