Jakarta — Perkembangan industri perjalanan wisata di Indonesia terus menunjukkan tren positif seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap wisata keluarga, wisata kesehatan, wisata kuliner, hingga perjalanan religi baik domestik maupun mancanegara.
Dinamika tersebut mendorong pelaku industri untuk terus berinovasi dan memperkuat model bisnis yang adaptif.
Menjawab tantangan tersebut, Smartrie Group secara strategis memperluas jaringan bisnis melalui skema business to business (B2B).
Langkah ini dilakukan untuk memperkuat kolaborasi antar pelaku usaha sekaligus menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Founder Smartrie Group, Fianne Janne Sanger, mengatakan bahwa pengembangan jaringan B2B tidak hanya bertujuan memperluas pasar, tetapi juga membangun ekosistem usaha yang saling menguatkan.
“Melalui skema B2B, kami ingin memberikan akses, peluang, dan dukungan kepada mitra bisnis agar dapat tumbuh bersama Smartrie Group.
Kami percaya kolaborasi yang sehat akan menciptakan nilai jangka panjang bagi semua pihak,” ujarnya di Jakarta, Senin (22/12/2025).
Setelah berhasil dan sukses membangun kemitraan di Jawa Barat, Palembang, Batam dan Bengkulu. Saat ini, Smartrie Group fokus mengembangkan pasar di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali yang dinilai memiliki potensi besar. Pada tahun 2026 menyusul Sulawesi dan Kalimantan.
Namun, Fianne menegaskan bahwa kepercayaan menjadi fondasi utama dalam setiap langkah bisnis perusahaan.

“Kami membangun bisnis dengan mengedepankan kepercayaan. Ketika kepercayaan terbangun, pertumbuhan bisnis akan mengikuti secara alami,” tambahnya.
Sebagai penyedia layanan perjalanan yang mengintegrasikan aspek spiritual dan bisnis modern, Smartrie Group juga dikenal luas di sektor perjalanan umrah dan haji.
Dengan pengalaman dan manajemen yang profesional, perusahaan berkomitmen menghadirkan layanan yang aman, nyaman, dan bernilai bagi masyarakat.
Ke depan, Smartrie Group optimistis ekspansi jaringan B2B akan semakin memperkuat posisinya di industri perjalanan nasional sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi sektor pariwisata. (*)






















