Pidie – Bencana banjir yang melanda Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya menggugah kepedulian banyak pihak. Salah satunya datang dari Muhammad Ridha, pengusaha SPBU Paru di Pidie Jaya yang akrab disapa Bos Gam.
Di tengah situasi darurat, ia memilih turun langsung ke lapangan menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak tanpa banyak sorotan.
Bos Gam menyalurkan berbagai kebutuhan mendesak, mulai dari bahan pokok hingga makanan siap saji. Bantuan yang diberikan meliputi beras, air mineral, minyak goreng, telur, mi instan, serta ribuan nasi bungkus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan, demi memastikan kebutuhan pangan warga terpenuhi, ia memotong tiga ekor sapi untuk dibagikan kepada korban banjir di Pidie dan Pidie Jaya.
Tidak hanya menyalurkan bantuan, pada malam pertama banjir Bos Gam bersama tim relawan juga terjun langsung melakukan evakuasi warga di sejumlah gampong, seperti Adan, Jumphoh, Jurong Bale, dan Aron Kembang Tanjong.
Lorong sempit hingga gang buntu tetap dilalui demi memastikan warga menerima bantuan masa panik secara merata.
Kepedulian Bos Gam juga menyentuh sisi spiritual masyarakat. Ia menyalurkan perlengkapan ibadah seperti sajadah, Al-Qur’an, mukena, dan kain sarung bagi keluarga yang kehilangan harta benda akibat terendam banjir. “Setidaknya saudara-saudara kita tetap bisa beribadah dengan layak di tengah kondisi sulit,” ujarnya.
Ikatan emosional membuat langkah kemanusiaan ini semakin kuat. Pidie Jaya merupakan kampung halaman sang istri, sehingga Bos Gam mengaku merasa terpanggil untuk berbuat lebih.
Sedikitnya 5.000 nasi bungkus telah dibagikan hingga ke pelosok permukiman padat penduduk. Menurutnya, nilai bantuan mungkin tak besar, namun keikhlasan adalah hal utama.
Kepedulian itu belum berhenti. Mendengar kondisi warga Aceh Tamiang yang mulai kembali ke rumah dengan lumpur masih menumpuk, Bos Gam kini menyiapkan bantuan lanjutan berupa sepatu karet, alas tidur, kelambu, air bersih, serta alat kebersihan.
Ia berencana menetap sekitar satu pekan di wilayah tersebut untuk membantu pemulihan. “Selama saudara kita belum bangkit, kami belum merasa tenang. Semoga bantuan kecil ini membawa makna besar,” tutupnya.






















