BANDA ACEH – Ketua Barisan Muda Aceh (BMA), Rahmad Rinaldi, menyampaikan permintaan kepada Pj Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf (Muallem), agar menunda sementara pelantikan pejabat struktural eselon II, III, dan IV di lingkungan Pemerintah Aceh. Ia meminta agar Muallem fokus terlebih dahulu pada program-program prioritas dalam 100 hari kerja.
Menurut Rahmad, saat ini adalah momentum penting bagi Muallem dan Wakil Gubernur Fadhil Rahmi (Dek Fadh) untuk menunjukkan gebrakan nyata yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, ia mengimbau agar tidak tergesa-gesa dalam melakukan mutasi atau pelantikan pejabat yang bisa memicu dinamika politik dan birokrasi yang tidak produktif.
“Fokus saja dulu pada program-program kerja yang bisa menyentuh langsung kebutuhan rakyat. Kami sebagai anak muda tetap mendukung penuh langkah-langkah Muallem, tapi kami berharap tidak ada tekanan dari pihak-pihak tertentu untuk melantik pejabat struktural dalam waktu dekat ini,” ujar Rahmad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan bahwa pelantikan pejabat dalam situasi transisi bisa mengganggu konsolidasi internal birokrasi, terlebih bila dilakukan tanpa pertimbangan matang terhadap kebutuhan reformasi birokrasi yang sesungguhnya. “Yang paling penting sekarang adalah membuktikan komitmen terhadap kesejahteraan rakyat, bukan bagi-bagi jabatan,” tambahnya.
Rahmad juga mengajak seluruh masyarakat Aceh, khususnya generasi muda, untuk memberi ruang dan waktu kepada Muallem dalam menjalankan program 100 hari kerja tanpa gangguan politik dan tekanan kepentingan kelompok. “Beri kesempatan kepada Muallem dan timnya untuk bekerja fokus, demi Aceh yang lebih baik,” tegasnya.
Barisan Muda Aceh, lanjut Rahmad, akan terus mengawal jalannya pemerintahan dengan sikap kritis dan konstruktif. “Kami bukan oposisi, tapi mitra kritis. Ketika langkah pemerintah tepat, kami akan dukung penuh. Tapi jika ada yang melenceng, tentu akan kami ingatkan,” tutup Rahmad.