Subulussalam, teropongbarat.co — Kebakaran kembali menimpa warga Kota Subulussalam, tepatnya di Desa Dano Tras, Kecamatan Simpang Kiri, pada Senin sore, 2 Juni 2025. Peristiwa ini menyebabkan dua rumah warga hangus dilalap api, mengakibatkan dua keluarga kehilangan tempat tinggal dan harta benda mereka. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB itu.
Berdasarkan keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam, rumah pertama yang terbakar milik M. Yusuf, dihuni oleh dua jiwa, sementara rumah kedua milik Muklis, dihuni oleh enam jiwa. Kedua rumah tersebut mengalami kerusakan berat dan tidak bisa dihuni lagi.
Laporan diterima petugas kebakaran pada pukul 17.08 WIB. Dengan sigap, tiga unit armada pemadam kebakaran dari Pos Simpang Kiri dikerahkan, membawa total 17 personel. Tim tiba di lokasi pada pukul 17.18 WIB dan melakukan pemadaman selama sekitar 20 menit. Berkat kerja cepat tim damkar, api berhasil dikendalikan dan tidak meluas ke rumah-rumah di sekitar lokasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Pelaksana BPBD Kota Subulussalam menyampaikan rasa prihatin mendalam atas musibah ini. “Kami sangat berduka atas kejadian ini. Saat ini, kami tengah mengupayakan bantuan darurat bagi para korban agar kebutuhan dasar mereka terpenuhi,” ujarnya.
Meski tidak ada korban jiwa, warga yang terdampak kini menghadapi kesulitan besar. Kehilangan tempat tinggal dan seluruh harta benda dalam sekejap membuat mereka sangat membutuhkan uluran tangan dari masyarakat dan pemerintah setempat. Pihak BPBD bersama instansi terkait sedang berkoordinasi untuk memberikan bantuan sementara berupa tenda pengungsian, makanan, dan pakaian.
Penyebab kebakaran hingga kini masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak kepolisian dan instansi terkait. Petugas masih mengumpulkan keterangan dari saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara guna memastikan asal mula api dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Warga sekitar berharap adanya perhatian serius dari pemerintah daerah agar dapat membantu korban kembali membangun rumah mereka serta meningkatkan pengawasan dan sosialisasi pencegahan kebakaran.
Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama di lingkungan rumah yang masih menggunakan sumber bahan bakar terbuka atau listrik yang sudah tua. Kesadaran kolektif warga menjadi kunci agar tragedi serupa tidak terulang.
Anton tin, teropongbarat.co