SAMPANG _ TEROPONG BARAT _ Keterbatasan ekonomi dan latar belakang sebagai anak petani dari pelosok desa tidak menyurutkan impian seorang mahasiswi Universitas Islam Madura (UIM) yakni Nailis asal Kabupaten Sampang. Mahasiswi ini membuktikan bahwa bukanlah penghalang sebuah status sebagai anak dari seorang petani yang bertempat tinggal di pelosok desa, untuk meraih sebuah mimpi yang besar.
Di tengah pandangan miring tentang statusnya (Nailis_red), yang sering dianggap tidak memiliki peluang setara dalam pendidikan.
Dengan anggapan itu, Nailis menunjukkan jati dirinya bahwa anggapan itu tidak benar, dengan semangat dan motivasi tinggi kini Nailis hadir sebagai sosok inspiratif dikalangan anak remaja zaman sekarang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski keluarganya hidup sederhana, Nailis berhasil menempuh pendidikan tinggi hingga kini memasuki semester tujuh. Bukan hanya belajar, Nailis juga aktif mencari peluang untuk berkembang.
Salah satu pencapaiannya yang membanggakan adalah bisa pergi menuju negara tetangga yaitu memiliki kesempatan magang ke Negara Malaysia. Pengabdian ini ia maknai sebagai langkah untuk mengharumkan nama negara,kampus,daerah serta desa, dan keluarganya.
Di sela kesibukannya sebagai mahasiswi, Nailis juga mandiri dalam mencari biaya kuliah. Ia membuka usaha online shop yang menjual buket bunga, serta melayani penjualan paket data, pulsa, hingga token listrik untuk menambah pemasukan.
Dengan usaha ini, ia membuktikan bahwa perempuan dari desa pun mampu mandiri secara finansial dan tetap melanjutkan pendidikan.
“Saya ingin membuktikan bahwa perempuan, khususnya dari desa, juga bisa bermimpi besar dan mewujudkannya. Keterbatasan ekonomi bukan alasan untuk menyerah. Ini bukan hanya untuk diri saya, tapi juga untuk keluarga dan masyarakat yang percaya pada saya,” ujar Nailis dengan penuh semangat. Minggu (12/01/2025) kemarin.
Selain itu, Nailis juga menyoroti pentingnya menghindari pernikahan dini yang masih sering terjadi di kampung halamannya. Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah langkah yang lebih penting untuk masa depan. “Banyak teman-teman saya yang menikah muda dan akhirnya tidak melanjutkan sekolah. Saya ingin memberi contoh bahwa kita bisa memilih jalan berbeda, bahwa perempuan juga berhak bermimpi dan belajar setinggi-tingginya,” katanya.
Perjuangan Nailis menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya perempuan muda dari pelosok desa yang mungkin merasa tidak punya peluang. Dengan semangat dan kerja keras, Nailis membuktikan bahwa mimpi besar dapat diraih meski bermula dari keterbatasan.
Sebagai mahasiswa yang aktif, pengusaha muda, dan sosok inspiratif, Nailis adalah bukti nyata bahwa pendidikan adalah kunci untuk meraih perubahan. “Tidak ada yang tidak mungkin selama kita mau berusaha dan berdoa,” tutup Nailis penuh optimisme.(AR Red).