Deli Serdang ,Teropong Barat.com| Tim BAIS TNI ,dipimpin Letkol senior Prasetyo,bersama Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Imigrasi dan BP3MI berhasil menggagalkan seorang wanita bernama inisial MH yang hendak berangkat menuju negara Kamboja, kegiatan penggagalan tersebut bertempat di Bandara Internasional Kualanamu,jumat (28/2/2025) pukul 07.55 – 23.25 wib.
Menurut kepala operasi cepat Bais TNI , Letkol senior Prasetyo mengatakan ,”kepada awak media keberhasilan tersebut diawali dari informasi yang didapatkan dari pengembangan satuan tugas yang berada di Jakarta.Setelah mendapatkan informasi adanya calon korban TPPO di Bandara Kualanamu, tim bergerak dan berkoordinasi dengan Imigrasi, Kejaksaan Tinggi dan BP3MI untuk melakukan pencarian terhadap korban TPPO tesebut,”kata Letkol Prasetyo
Pada pukul 10.30 wib , tim berhasil menggagalkan keberangkatan terduga korban TPPO atas nama inisial (MH)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
dari hasil keterangan yang diperoleh terduga korban bahwa kepergian ke Luar Negeri adalah untuk berlibur, hal ini untuk menghindari adanya kecurigaan dari petugas, selain itu mereka hanya mengikuti arahan melalui komunikasi sedangkan kebutuhan untuk akomodasi yang berupa paspor maupun tiket disiapkan atau dibiayai oleh agen, tujuannya adalah negara Kamboja dengan iming iming gaji yang menggiurkan,” ucapnya
Adapun identitas calon terduga korban TPPO dan terduga Agen TPPO antara lain :
1. Calon Korban TPPO yang berhasil diamankan :
a. Nama Inisial: MH
b. Tempat Tanggal Lahir : Binjai, 18 Mei 2005
c. Jenis kelamin: Perempuan
d. Alamat : Jalan S.M. Raja No.3 Lingkungan I, Kelurahan Nangka, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatera Utara.
e. Agama : Islam
f. Status : Belum Kawin
g. Pekerjaan: Pelajar/Mahasiswa
e. NIK : 1275015805050001
f. No. Paspor : E6939986
2.Terduga Agen TPPO sebagai berikut :
a. Nama inisial :DAGP
b. Tanggal Lahir : 23 November 2002
c. Jenis kelamin: Laki-laki
d. No. Paspor : E2434559
Selanjutnya Letkol senior Prasetyo menambahkan,” MH merupakan terduga korban TPPO calon PMI Non Prosedural yang akan berangkat menjadi pekerja sebagai Scammer di Kamboja, melalui jaringan ( AA) ,”jelas Letkol Prasetyo
Kemudian ia memaparkan,” bahwasanya (DAGP) tidak diketahui keberadaanya dan terkait nama yang tertera di dalam tiket keberangkatan adalah pengelabuhan kepada aparat dan hal tersebut merupakan upaya untuk meyakinkan bahwa calon korban tersebut benar benar bertujuan sesuai skenario yaitu untuk *liburan* ke Luar Negeri selama 5 (lima hari ) ,”tutupnya
Pewarta (Lufti )