SAMPIT _ TEROPONG BARAT _ Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) DPD Organda Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) yang dilaksanakan pada Kamis (15/05/2025) lalu di di Hotel Gold In, Jl. MT. Haryono, Sampit menuai konflik internal dan menjadi ajang kepentingan.
Rapat yang seharusnya menjadi ajang demokrasi internal, terkesan hanya sebagai panggung rekayasa politik penuh manipulasi.
Sehingga mendapatkan sorotan dari beberapa penasehat hukum, salah satunya dari Ketua DPD LBH INTAN Parlin Silitonga SH, yang dengan tegas. Ia menjelaskan bahwa Muscablub tersebut cacat prosedur, sarat kepentingan pribadi, dan sama sekali tidak mencerminkan semangat organisasi yang sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini bukan pemilihan, ini pengangkatan sepihak. Bahkan anggota yang ingin bicara sengaja dibungkam, seolah sudah ada skenario yang harus dijalankan,” tegasnya.
Yang lebih mencengangkan, pimpinan sidang disebut mengabaikan fakta bahwa salah satu calon ketua yang diusung pernah dibekukan kepengurusannya. Namun entah mengapa, calon tersebut tetap mulus melaju tanpa hambatan, sementara suara anggota benar-benar tidak diakomodasi.
“Jangan sebut ini pemilihan. Ini jelas penunjukan langsung yang dibungkus acara formal. Panitia muscablub yang seharusnya netral, justru menjadi bagian dari kepengurusan baru. Ini pelecehan terhadap AD/ART organisasi,” tambahnya lagi.
Banyak pihak menyebut Muscablub ini adalah bentuk pembajakan demokrasi di tubuh Organda Angsuspel. Bukannya menjadi ajang pemersatu, kegiatan ini justru memperdalam konflik dan ketidakpercayaan di internal organisasi.
Pihak-pihak yang merasa dirugikan tengah mempertimbangkan langkah hukum. “Kami tidak akan diam. Jika perlu, kami akan bawa ini ke ranah hukum agar organisasi ini tidak terus-menerus dirusak oleh ambisi pribadi segelintir orang,” tutupnya.