Subulussalam, teropongbarat.co – 24/06/2025.
Subulussalam kembali mencatat sejarah emas di bidang pendidikan. Sebanyak 66 siswa SMAN 1 Simpang Kiri berhasil lulus Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) tahun 2025 dan diterima di berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia. Dari Universitas Syiah Kuala (USK) hingga Universitas Indonesia (UI), prestasi ini menjadi bukti bahwa anak-anak Subulussalam mampu bersaing di tingkat nasional.
Namun, keberhasilan ini bukanlah akhir. Justru ini adalah awal dari perjuangan yang lebih besar—perjuangan untuk menempuh pendidikan tinggi di tengah keterbatasan ekonomi. Beberapa siswa bahkan terancam gagal berangkat karena kendala biaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam situasi ini, H. Mukmin Pardosi, Wakil Ketua DPRK Subulussalam dari Fraksi Golkar, tampil memberikan harapan. Ia menegaskan komitmennya untuk mendorong alokasi anggaran dan bantuan pribadi agar para siswa ini tidak kehilangan kesempatan emasnya.
> “Bayangkan, ada anak kita yang lulus ke Universitas Indonesia (UI), tapi masih bingung bagaimana caranya bisa sampai ke sana. Ini bukan hanya soal prestasi, ini soal tanggung jawab kita sebagai satu kota, satu keluarga,” tegasnya kepada awak media.
Mukmin juga memberikan apresiasi khusus kepada Kepala SMAN 1 Simpang Kiri, Sukri, S.Pd., MM, atas dedikasi dan perjuangannya yang tiada henti dalam mendampingi siswa hingga menembus universitas unggulan di Indonesia.
> “Kepala sekolah dan para guru adalah pahlawan sunyi. Mereka mendidik dengan hati, mendorong anak-anak Subulussalam berdiri sejajar dengan pelajar dari kota-kota besar,” tambahnya.
Universitas Negeri Medan (UNIMED), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Malikussaleh (Unimal), dan UIN Ar-Raniry juga menjadi tujuan para siswa ini menimba ilmu. Setiap nama universitas itu kini menyimpan kisah harapan, tekad, dan cita-cita anak-anak daerah.
Sukri menyampaikan rasa syukur mendalam atas prestasi ini. Namun, ia juga berharap agar Pemerintah Kota, khususnya Wali Kota H. Rasid Bancin, dapat menghadirkan program beasiswa khusus untuk anak-anak berprestasi namun kurang mampu.
> “Anak-anak ini bukan hanya membawa nama sekolah, mereka membawa nama Subulussalam. Mereka pantas dibantu, karena mereka telah mengangkat martabat kota ini di tingkat nasional,” ujar Sukri penuh haru.
66 anak, 66 cerita harapan. Mari kita jaga agar tidak satu pun dari mereka harus memendam cita-cita hanya karena hambatan biaya. Ini saatnya kita hadir, memberi makna dalam perjalanan mereka menuju masa depan.
Karena setiap anak yang berhasil melangkah ke perguruan tinggi, adalah satu langkah kemajuan bagi Subulussalam.
//Anton Tin