Islam Mampu Memberantas Narkoba

TEROPONG BARAT

- Redaksi

Jumat, 13 Juni 2025 - 09:44 WIB

40248 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Devi Ariani
Pemerhati Umat

Polresta Balikpapan menggelar operasi gabungan untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah hukumnya.
Target kali ini adalah kawasan Balikpapan Barat yang diketahui memiliki tingkat kasus cukup tinggi dalam peredaran narkoba di Kota Minyak.

Operasi ini dipimpin langsung oleh Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Anton Firmanto, dengan melibatkan Kabag Ops serta Pejabat Utama (PJU) pendukung dari berbagai unit lapangan, termasuk Satuan Narkoba, Satuan Samapta, dan Polsek Balikpapan Barat, pada Jumat (2/5/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Anton Firmanto, melalui keterangan resminya mengungkapkan bahwa tujuan dari operasi ini adalah untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah Balikpapan, terutama Kecamatan Balikpapan Barat.

Kasus narkoba yang terjadi meresahkan warga sekitar, apalagi jumlah kasusnya terus meningkat.
Dampak yang ditimbulkan dari peredaran dan penggunaan narkoba tidak hanya terjadi di kalangan orang dewasa, tetapi juga mulai merambah ke kalangan remaja.

Adapun efek samping yang ditimbulkan bagi pengguna narkoba pada umumnya dapat menyebabkan kerusakan fisik hingga mental, serta berdampak pada perilaku di masyarakat seperti ketidakstabilan emosional dan ketidakmampuan menjaga hubungan yang sehat dengan keluarga, teman, dan lingkungan sosial.

Meskipun dampak yang ditimbulkan sangat parah, narkoba tetap saja beredar di masyarakat.
Inilah salah satu masalah di negeri ini yang terus bergulir, seakan tidak pernah bisa diatasi secara tuntas: peredaran narkoba dan penggunanya.

Meskipun sudah berulang kali diselenggarakan operasi pemberantasan narkoba, ironisnya permintaan terhadap barang haram ini justru semakin tinggi. Ini menandakan bahwa peredarannya semakin marak.

Semakin tinggi permintaan dan banyaknya pihak yang tergiur keuntungan besar menyebabkan negeri ini menjadi sasaran pasar bebas narkoba, termasuk masuk dalam kawasan segitiga emas perdagangan narkoba dunia. Negeri kepulauan ini tampaknya menjadi sasaran empuk untuk penyelundupan narkoba yang semakin merajalela. Sindikat narkoba beraksi di berbagai wilayah untuk memasarkan, bahkan memproduksi barang tersebut.

Tertangkapnya sindikat narkoba pun kerap menghiasi pemberitaan. Namun, yang sering menjadi sorotan adalah hanya tertangkapnya bandar kecil, pengedar, dan pemakai, sementara mafia narkoba dan jaringannya sangat sulit diberantas.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan narkoba begitu sukar diberantas. Yang paling utama adalah sistem kehidupan yang diemban saat ini, yaitu kapitalisme sekuler.

Dalam pandangan sistem kapitalisme, keuntungan materi sering kali menjadi tolok ukur utama keberhasilan. Bisnis narkoba, meskipun ilegal dan merusak, dianggap sebagai ladang uang yang menguntungkan. Akibatnya, meski ada larangan, peredaran narkoba seolah tetap dipertahankan, bahkan terkesan dilindungi oleh pihak-pihak tertentu.

Cara pandang sekularisme terhadap kehidupan pun menjauhkan manusia dari agama, sehingga mereka berperilaku bebas tanpa kendali. Manusia tidak lagi mengenal akibat perbuatannya yang harus dipertanggungjawabkan kelak, sehingga yang dikejar hanyalah kesenangan duniawi.

Sistem ekonomi kapitalistik ini menjadikan siapa pun tidak segan melakukan transaksi narkoba. Mereka hanya mengejar keuntungan materi tanpa mempedulikan tolok ukur halal dan haram.

Yang lebih miris lagi, sistem sanksi yang diterapkan lemah dan tidak membuat jera para pelaku. Sudah menjadi rahasia umum bahwa hukum di negeri ini tajam ke bawah dan tumpul ke atas, dengan metode tebang pilih sehingga kasus pun sulit terungkap.

Mengguritanya kasus narkoba merupakan permasalahan sistemik, tidak bisa dibenahi hanya dari satu sisi. Semua lini harus dibenahi dari akar permasalahannya, yaitu sistem sekuler.

Solusi Islam

Islam memandang narkoba sebagai barang haram yang sangat dilarang. Segala bentuk perbuatan yang dapat merusak akal, jiwa, dan raga—termasuk mengonsumsi dan memperdagangkan narkoba—sangat dikecam dalam syariat Islam. Pelarangan ini bukan tanpa alasan karena Islam bertujuan melindungi individu dan masyarakat dari segala bentuk kerusakan.

Dalam sistem pemerintahan Islam, negara bertanggung jawab penuh serta berperan aktif menjaga umat dari kehancuran, termasuk melindungi mereka dari narkoba yang berdampak pada kerusakan akal.

Peran negara tidak hanya sebatas penindakan, tetapi juga mencakup aspek preventif melalui edukasi dan pembinaan moral. Perlindungan terhadap masyarakat dari bahaya narkoba merupakan salah satu tugas fundamental pemerintahan Islam.

Islam menetapkan sanksi tegas berupa ta’zir bagi pengguna narkoba, di mana bentuk hukumannya diserahkan kepada kebijakan hakim sesuai dengan tingkat kejahatan dan dampaknya. Sementara itu, bagi pengedar dan produsen narkoba, Islam menetapkan hukuman yang lebih berat, bahkan bisa sampai hukuman mati, demi memberikan efek jera dan memutus mata rantai peredaran. Ketegasan ini menunjukkan keseriusan Islam dalam memberantas kejahatan narkoba hingga ke akarnya.

Selain penindakan, negara juga wajib memberikan pendidikan Islam secara gratis dan komprehensif kepada seluruh lapisan masyarakat. Pendidikan ini bertujuan untuk membentuk kepribadian yang kokoh, berlandaskan iman dan takwa, sehingga individu secara sadar akan menjauhi narkoba dan segala bentuk maksiat.

Dengan pemahaman agama yang kuat, masyarakat akan memiliki benteng pertahanan diri dari godaan kejahatan. Secara keseluruhan, permasalahan narkoba di Indonesia adalah cerminan dari sistem yang tidak mampu menyeimbangkan antara kebebasan dan moralitas.

Ketika materi dijadikan tujuan utama dan nilai-nilai agama dikesampingkan, maka segala bentuk kejahatan, termasuk narkoba, akan menemukan celah untuk berkembang. Karena itu, dibutuhkan perubahan yang asasiyah (mendasar) terkait cara pandang dan sistem yang diterapkan. Dengan kembali kepada nilai-nilai agama serta menerapkan hukum yang tegas dan adil, diharapkan Indonesia dapat terbebas dari jerat narkoba dan mewujudkan masyarakat yang sehat, bermoral, dan sejahtera.
Wallahu a’lam bish-shawab.

Berita Terkait

Negeri Merdeka, Anak Rakyat Sulit Sekolah
Krisis Tenaga Kerja dan Kegagalan Kapitalisme Mewujudkan Kesejahteraan
Mampukah Kampung Tangguh Mencegah Narkoba di IKN?
Kapitalisme dan Pajak yang Mencekik, Siapa Sebenarnya yang Diuntungkan?
Jejak Emas Ilegal di Kalbar, Dari Sungai Keruh hingga Kantong Pejabat
Dugaan Ijazah Palsu Wakil Bupati Langkat -Gemapala: Ibu Tiorita Harus Ikuti Jejak Barack Obama;
Kejahatan Seksual di Sekolah Makin Marak,Butuh Solusi Tuntas
Tegas !!! HIMMI Langkat Minta Bupati Copot Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Langkat

Berita Terkait

Selasa, 25 November 2025 - 19:59 WIB

Euforia Kemenangan Turnamen Voli, Pimpinan DPRD Sumut Jadi Sorotan Publik

Senin, 24 November 2025 - 23:38 WIB

Bank Indonesia Bersama Dinas Koperasi UKM Edukasi Pemahaman Tentang Uang Bagi Pelaku UMKM di Langkat

Selasa, 18 November 2025 - 17:01 WIB

DPD Golkar Langkat Syukuri Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Soeharto oleh Presiden Prabowo,Gelar Santunan Anak Yatim

Sabtu, 15 November 2025 - 23:08 WIB

Cepat Tanggap: Rumah Warga Ludes Terbakar, Pimpinan DPRD Sumut Ricky Anthony Datang Bawa Bantuan

Kamis, 13 November 2025 - 19:08 WIB

DPD NasDem Langkat Bersama Ricky Anthony Gelar Donor Darah dan Baksos Peringati HUT ke-14

Kamis, 13 November 2025 - 11:54 WIB

Anggota DPRD Sumut Fraksi NasDem Drs Abdul Khair M.M: Perkuat Persatuan dan Lawan Narkoba Melalui Sosialisasi Wawasan Kebangsaan

Senin, 10 November 2025 - 12:56 WIB

Polsek Tanjung Pura Salurkan 84 Sak Semen,Dukung Pembangunan Mushola Nurul Falah

Senin, 10 November 2025 - 03:19 WIB

Malam Puncak PD- PKPNU Langkat Gelombang II: 72 Kader Baru Dibaiat, Dihadiri Tokoh Lintas Sektor

Berita Terbaru