LANGKAT,Teropong Barat.com| Ricky Anthony, Pimpinan DPRD Sumatera Utara, menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah sebuah video dirinya berjoget bersama sekumpulan wanita beredar luas. Momen tersebut terekam dalam suasana euforia setelah pertandingan, dan kini memicu beragam reaksi pro dan kontra di kalangan warganet.
*Kronologi Kejadian*
Dari penelusuran tim media, aksi joget tersebut merupakan bagian dari perayaan penutupan Turnamen Voli RA Cup 2025 di Langkat, Minggu (23/11/2025). Video tersebut diambil tepat setelah tim yang dipimpin Ricky Anthony memenangkan pertandingan eksibisi di penghujung kompetisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam laga persahabatan tersebut, Tim Komando Pemenangan Ricky Anthony (KOPRAL) berhasil mengungguli Tim Barisan Pendukung Ricky Anthony (BAPERA) dengan skor tipis 25-24.
Politisi muda dari Partai NasDem itu spontan menunjukkan luapan kegembiraan saat kemenangan dipastikan. Tak hanya dirinya, sorak-sorai dan joget spontan juga diikuti oleh panitia, wasit, penonton, dan para peserta, termasuk kelompok wanita yang turut hadir dalam pertandingan.
*Konfirmasi dan Penjelasan RA*
Dikonfirmasi mengenai video tersebut, Ricky Anthony (RA) membenarkan momen tersebut.
“Itu joget pas momen pertandingan hiburan pada Turnamen Voli RA CUP 2025. Di laga itu, kebetulan Tim saya yang menang. Jadi spontan saya dan semua yang hadir langsung joget karena euforia kemenangan,” tutur RA.
* Etika dan Persepsi Publik*
Perilaku spontan seorang pejabat publik ini telah menarik perhatian luas, mengingat RA selama ini dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Publik kini terbelah antara menilai aksi tersebut sebagai luapan kegembiraan yang wajar dalam konteks olahraga, atau perilaku yang kurang pantas bagi seorang wakil rakyat.
Persepsi publik di Sumatera Utara kini terbagi, mengingat sensitivitas perilaku pejabat di ruang publik. Sebagai perbandingan, isu perilaku seperti joget pernah memicu reaksi negatif ekstrem pada pejabat lain, namun di sisi lain, ‘Joget Gemoy’ justru menjadi salah satu faktor kemenangan pasangan calon dalam kontestasi politik nasional. Kini, bola persepsi berada di tangan masyarakat Sumut.
(Redaksi)






















