Subulussalam,teropong barat Harga beras di Kota Subulussalam dan Aceh Singkil melambung tinggi, menyulitkan warga memenuhi kebutuhan pokok. Ironisnya, 800 ton beras untuk program beras miskin yang dikelola Bulog Subulussalam hingga kini belum tersalurkan.
Kunjungan kerja Ormas Pedang Keadilan dan LSM Suara Putra Aceh (SPA) ke Kantor Bulog Subulussalam, Sabtu (26/7/2025), menemukan fakta mengejutkan: timbunan beras dalam jumlah besar tersimpan di gudang, sementara masyarakat di desa-desa kekurangan beras.
Pimpinan LSM Suara Putra Aceh Kota Subulussalam menyatakan keprihatinannya atas kelangkaan beras yang dialami masyarakat. Kepala Gudang Bulog Subulussalam, Rangga, menjelaskan stok beras untuk program beras miskin mencapai 800 ton – 190 ton untuk Subulussalam dan 250 ton untuk Aceh Singkil. Namun, ia beralasan penyaluran tertunda karena beras perlu “perawatan” dengan penyiraman gas agar layak konsumsi. Rangga menjanjikan penyaluran akan dilakukan Senin untuk Aceh Singkil dan Selasa untuk Subulussalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ormas Pedang Keadilan mengecam penundaan ini dan mendesak Bulog segera mendistribusikan beras kepada masyarakat. Mereka menilai Bulog kurang responsif terhadap kebutuhan mendesak warga.
Lebih mengkhawatirkan, Kepala Gudang Bulog Subulussalam tidak mampu memberikan data penerima beras miskin dari Kementerian Sosial dan Bulog kepada LSM dan ormas yang meminta informasi tersebut. Dugaan adanya permainan data penerima beras miskin tahun 2025 mencuat. Instansi terkait dan APH diminta untuk menertibkan data penerima beras miskin dan menyelidiki dugaan tersebut.(@)
Tim






















