SUNGAI PENUH — Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (PD. AMAN) Kerinci menggelar kegiatan kunjungan dan silaturahmi bersama tokoh masyarakat adat Desa Koto Bento dalam rangka sosialisasi program kerja AMAN, Jumat (31/10/2025).
Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut dihadiri oleh Sekretaris Lembaga Adat Desa Koto Bento Kec.Pesisir Bukit Kota Sungai Penuh, serta tokoh adat Bujang Pandiyam dan Depati Ninik Mamak. Kegiatan ini menjadi ruang dialog dan penguatan komitmen bersama dalam menjaga nilai-nilai kearifan lokal serta memperkuat eksistensi masyarakat adat di tengah perubahan zaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kesempatan itu, Ketua PD. AMAN Kerinci, Muhammad Hazmin, S.IP, memaparkan berbagai program kerja yang telah dan sedang dilaksanakan oleh AMAN Kerinci. Di antaranya meliputi pembentukan Sekolah Adat, Badan Usaha Milik Masyarakat Adat (BUMMA), serta pengembangan organisasi sayap seperti Barisan Pemuda Adat (BPA), Perempuan AMAN, dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Masyarakat Adat.
“AMAN Kerinci telah memfasilitasi berdirinya lima Sekolah Adat di wilayah Kerinci dan Sungai Penuh yang berperan aktif dalam melestarikan budaya dan nilai-nilai adat di komunitas masing-masing dan program badan usaha masyarakat adat dan pemberdayaan lainnya yang mendorong penguatan masyarakat adat. Program ini diharapkan menjadi benteng dari semakin tergerusnya tradisi dan identitas masyarakat adat,” jelas Hazmin.
Sementara itu, Sekretaris Adat Koto Bento menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap langkah AMAN Kerinci. Pihaknya menegaskan kesiapan untuk bermitra dan berkolaborasi dalam pengembangan sekolah adat, pembinaan komunitas, serta program-program pemberdayaan lainnya.
“Desa Koto Bento yang berada di pinggiran kota kini menghadapi tantangan modernisasi yang cukup kuat. Karena itu, penguatan adat melalui Sekolah Adat dan kegiatan pembinaan budaya menjadi sangat penting bagi kami,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, PD. AMAN Kerinci berharap sinergi dengan masyarakat adat di berbagai wilayah, termasuk Desa Koto Bento, dapat semakin memperkuat gerakan pelestarian adat, pemberdayaan ekonomi masyarakat adat, dan menjaga warisan leluhur agar tetap hidup di tengah masyarakat modern.





















































