Ulang Tahun ke-22 Pakpak Bharat: “Bangkit” dengan Rendang Keras dan Kue Basa-Basi?

- Redaksi

Selasa, 29 Juli 2025 - 10:37 WIB

40336 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Pakpak Bharat, teropongbarat.co. Perayaan Hari Jadi Kabupaten Pakpak Bharat ke-22 pada 28 Juli 2025 menyisakan tanda tanya besar: apa yang sebenarnya dirayakan? Sebab alih-alih gegap gempita dan penuh penghargaan atas jasa para pemekar daerah, yang tampak justru kesan pengiritan dan minim penghormatan.

Bertempat di Lapangan Napasengkut, acara resmi digelar. Namun ironisnya, sajian bagi para tokoh penting yang dahulu turut memperjuangkan pemekaran Pakpak Bharat dari Kabupaten Dairi justru tak mencerminkan rasa syukur yang dalam. Rendang keras—yang lebih mirip dendeng tanpa rasa—dan sepotong kue ulang tahun menjadi simbol “jamuan kehormatan”. Hasilnya? Hampir seluruh piring tersisa tak tersentuh, dan para tamu lebih banyak menahan tawa getir daripada mengunyah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Apakah ini bentuk rasa terima kasih kita kepada para pemekar? Kenapa makanan khas seperti pelleng, nidabaren, atau nditak bahkan tidak tampak? Padahal inilah identitas kita,” ujar Anton Tinendung, salah satu tokoh pemekaran dari wilayah Kerajaan, dengan nada kecewa.

Lebih lanjut, sejumlah tokoh masyarakat menyebutkan bahwa suasana perayaan kali ini terasa “nyeneh”—menyimpang dari semangat kekeluargaan yang biasanya mengisi Hari Jadi Pakpak Bharat. Seolah-olah yang dirayakan adalah penghematan, bukan perjuangan.

Kritik serupa juga datang dari kalangan legislatif. Wakil Ketua Komisi II DPRD Pakpak Bharat, Muji Burahman, ST (PPP), menyampaikan bahwa tema peringatan tahun ini, “Bangkit Bersama, Pakpak Bharat Sejahtera”, semestinya tidak hanya menjadi jargon kosong. Ia menegaskan bahwa kemitraan antara legislatif dan eksekutif perlu diperkuat agar program yang pro-rakyat bisa benar-benar dirasakan manfaatnya.

> “Mari kita jangan lupakan jasa para tokoh pemekaran. Usia 22 tahun harus menjadi momentum kedewasaan politik, bukan malah mempertontonkan ketidakseimbangan antara seremoni dan substansi,” tegas Muji.

 

Sayangnya, disharmoni juga terasa dalam relasi antar kelembagaan. Minimnya koordinasi dan keharmonisan antara eksekutif dan legislatif terlihat dari cara acara dikemas: tanpa kehangatan, tanpa makna, dan nyaris tanpa rasa—baik dalam jamuan maupun dalam pesan.

Refleksi: Sejahtera Itu Apa?

Perayaan ini seolah mengingatkan: kesejahteraan tidak bisa dideklarasikan melalui baliho dan panggung megah semata. Ketika makanan pun terasa tak layak untuk para tamu, bagaimana bisa publik percaya janji-janji pembangunan yang lebih besar?

Jika panitia tak mampu menghidangkan rendang yang pantas, bagaimana bisa dipercaya akan “menghidangkan” program pembangunan yang bermutu?

Sebuah kabupaten yang lahir dari semangat perjuangan, mestinya menghormati sejarahnya. Bukan hanya dengan pidato basa-basi atau simbol formalitas, tapi dengan penghargaan nyata atas mereka yang berjasa. Dan ya, dengan jamuan yang layak, sebagai bentuk rasa hormat paling dasar.

Selamat Ulang Tahun ke-22, Pakpak Bharat. Semoga ke depan lebih dari sekadar “sepotong kue” dan “rendang keras”. Kami ingin keadilan dan kesejahteraan yang sesungguhnya. Bukan hanya di atas kertas.//(*).

Berita Terkait

Sinergi Disdag Aceh Tengah dan Bea Cukai Dorong Penguatan SDM Industri Hasil Tembakau Lewat Bimtek di Takengon
Lecehkan Anak di Bawah Umur, Seorang Pria Digelandang Polisi setelah Dilaporkan Ibu Korban
Dinas Koperasi Aceh Tengah dan Bener Meriah, Support Peneliti Koperasi Kopi Gayo
“MTQ Kota Subulussalam IX di Longkib: Semua Bergerak, Satu Tujuan – Prestasi dan Amal Jariyah”
49 Jamaah Umrah Azzikra Diberangkatkan dari Aceh Tengah, Bupati dan Forkopimda Hadiri Prosesi Pelepasan
Ketua Umum PPA Berikan Santunan kepada Penarik Becak di Takengon
Ketua Umum PPA Kunjungi Dekranasda Aceh Tengah, Dukung Penuh Perajin Lokal Tembus Pasar Global
Ketua Yayasan Ubudiyah dan Rombongan PPA Temui Bupati Aceh Tengah, Bahas MoU Pendidikan dan Ekspor Kopi ke Cina

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 01:09 WIB

Sat Lantas Polres Batu Bara Atur Lalu Lintas dan Tindak Pelanggar untuk Kamseltibcarlantas Kondusif

Jumat, 10 Oktober 2025 - 00:56 WIB

Sat Samapta Polres Batu Bara Lakukan Supervisi Rutin di Polsek Labuhan Ruku

Jumat, 10 Oktober 2025 - 00:42 WIB

Polres Batu Bara Dalami Kasus Dugaan Penipuan, Periksa Saksi-Saksi Kunci

Jumat, 10 Oktober 2025 - 00:27 WIB

Call Center 110 Polres Batu Bara Intensif Sosialisasi dan Siap Terima Laporan Warga

Kamis, 9 Oktober 2025 - 01:18 WIB

Sat Lantas Polres Batu Bara Tingkatkan Pelayanan Penerbitan SIM di Kantor Satpas

Kamis, 9 Oktober 2025 - 00:55 WIB

Polsek Medang Deras Kawal Ketat Penjualan Jagung Petani ke Bulog Asahan

Kamis, 9 Oktober 2025 - 00:34 WIB

Sat Lantas Polres Batu Bara Gencar Lakukan Pengaturan Lalu Lintas untuk Ciptakan Kamseltibcarlantas Kondusif

Kamis, 9 Oktober 2025 - 00:02 WIB

Kapolsek Labuhan Ruku Dampingi Kelompok Tani Jual Jagung ke Bulog Asahan

Berita Terbaru