Janji Matahari Terbit, Nol Defisit Kini Membengkak: Saat Amanah Diuji di Kota Santri Subulussalam

TEROPONG BARAT

- Redaksi

Kamis, 9 Oktober 2025 - 16:44 WIB

40142 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Subulussalam, teropongbarat.co — Ada yang mulai retak di antara harapan dan kenyataan. Warga Kota Subulussalam yang dahulu menaruh asa besar kepada H. Rasyid Benci (HRB), kini mulai bertanya-tanya: ke mana arah janji suci yang dulu diucapkan di hadapan publik — “Nol Defisit dalam Tiga Tahun”?

Satu tahun berlalu, dan angka justru berkata sebaliknya: defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota (APBK) 2025 membengkak hingga Rp54 miliar. Angka yang bukan sekadar statistik fiskal, melainkan cermin dari rapuhnya komitmen politik dan moral seorang pemimpin terhadap amanah rakyatnya.

“Kami tidak membenci beliau. Kami hanya ingin mengingatkan. Karena kami juga yang memilih,” ujar seorang warga, lirih namun tegas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Suara itu datang bukan dari oposisi, melainkan dari hati nurani rakyat kecil yang dulu menaruh harapan di balik nama besar seorang Al-Alim — pemimpin yang diharapkan membawa keseimbangan antara iman dan kebijakan publik.
Kini, harapan itu terasa seperti janji di langit: indah diucap, tapi makin jauh digapai.

Ketika Politik Melupakan Nurani

Dalam pandangan banyak kalangan, meningkatnya defisit bukan semata soal angka atau salah kelola. Ia adalah cermin dari jiwa kepemimpinan — sejauh mana seorang wali kota mampu menahan diri dari godaan kekuasaan dan loyalitas semu para pembisik di sekelilingnya.

Sebab jabatan adalah ujian, bukan kemuliaan.
Dan ujian terbesar seorang pemimpin bukan pada pujian saat berkuasa, melainkan pada kesetiaan terhadap kebenaran ketika dihadapkan pada kepentingan.

“Lain perkataan, lain perbuatan — itulah tanda kemunafikan,” ujar warga lainnya, mengutip sabda Nabi sebagai pengingat moral bagi siapa pun yang memimpin negeri kecil di ujung barat Aceh ini.

Rakyat Boleh Mengingatkan

Dalam demokrasi, mengingatkan pemimpin bukanlah dosa. Ia adalah bentuk ibadah sosial — amar ma’ruf nahi munkar dalam bingkai konstitusi.
Kritik publik terhadap defisit APBK Subulussalam adalah bagian dari kewajiban moral masyarakat agar pemerintahan tidak buta arah di tengah jalan.

Sebab yang dipertaruhkan bukan hanya kas daerah, tapi juga kepercayaan — mata uang paling berharga dalam politik.

“Wali kota kita orang berilmu. Semoga beliau tidak tergelincir dalam lingkaran kepentingan pejabat yang korup,” kata seorang tokoh masyarakat, seraya berharap pemimpinnya kembali ke jalan lurus yang dulu dijanjikan.

Akhir Kata: Amanah Bukan Slogan

Defisit bukan sekadar persoalan ekonomi. Ia adalah barometer kejujuran.
Setiap rupiah yang tidak seimbang adalah tanda ada yang meleset dari niat awal.

Dan rakyat berhak menuntut penjelasan, sebab mereka bukan penonton dalam panggung kekuasaan — mereka adalah pemilik sah kursi yang kini diduduki wali kota.

Semoga HRB mampu menjadikan kritik ini sebagai cermin, bukan cercaan.
Karena setiap pemimpin sejati tahu: kejujuran adalah kemewahan terakhir dalam politik.

Kritik adalah bentuk kasih sayang rakyat kepada pemimpinnya.
Pemimpin yang berjiwa besar tidak akan takut pada kritik, karena di sanalah letak cahaya yang menuntun langkah agar tidak tersesat dalam gelapnya kekuasaan.

//@.tin.**

Berita Terkait

Golkar Kota Subulussalam Gelar Pasar Murah, Dorong Kepedulian Wakil Rakyat terhadap Kebutuhan Warga
Puncak Kayu Kapur Kafe Kedabuhen Jontor Sambut Hari Pelleng Nasional: Diskon 20 Persen dan Semangat Persatuan Adat
Menjelang Lelang JPTP, Kepala BPKAD Subulussalam Diuji Soal Transparansi & Kejujuran Publik
Kasus Telap BLT Warga Desa Buluh Duri, Mantan Pj Kepala Kampong Diujung Tanduk
Pemko Subulussalam Bungkam Soal Defisit: Wartawan Tuntut Jawaban, UU KIP Bicara Lain
TNI 80 Tahun: Setia di Jalan Rakyat, Teguh di Benteng Negara
Malam Berdarah di Lapangan Beringin: Satu Nyawa Melayang, Polisi Bergerak Cepat
3 Kasus Korupsi di Kota Subulussalam Naik ke Penyidikan: Siapa “Pejabat Tersangka”?

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 01:22 WIB

Polres Batu Bara Intensifkan Penyelidikan Kecelakaan Lalu Lintas di Sei Balai

Jumat, 10 Oktober 2025 - 00:56 WIB

Sat Samapta Polres Batu Bara Lakukan Supervisi Rutin di Polsek Labuhan Ruku

Jumat, 10 Oktober 2025 - 00:42 WIB

Polres Batu Bara Dalami Kasus Dugaan Penipuan, Periksa Saksi-Saksi Kunci

Jumat, 10 Oktober 2025 - 00:27 WIB

Call Center 110 Polres Batu Bara Intensif Sosialisasi dan Siap Terima Laporan Warga

Kamis, 9 Oktober 2025 - 01:18 WIB

Sat Lantas Polres Batu Bara Tingkatkan Pelayanan Penerbitan SIM di Kantor Satpas

Kamis, 9 Oktober 2025 - 00:55 WIB

Polsek Medang Deras Kawal Ketat Penjualan Jagung Petani ke Bulog Asahan

Kamis, 9 Oktober 2025 - 00:34 WIB

Sat Lantas Polres Batu Bara Gencar Lakukan Pengaturan Lalu Lintas untuk Ciptakan Kamseltibcarlantas Kondusif

Kamis, 9 Oktober 2025 - 00:02 WIB

Kapolsek Labuhan Ruku Dampingi Kelompok Tani Jual Jagung ke Bulog Asahan

Berita Terbaru