Subulussalam,teropongbarat.co. Penguasaan Substansi Materi Jadi Ukuran masyarakat pemilih, hingga putra Lae Shoraya Irwan Faisal, SH tampak Lebih Kuasai Panggung debat Publik. Terkait program Paslon nomor Urut 2 yang menyampaikan programnya bagi-bagi tanah untuk masyarakat miskin.
Irwan Faisal menyebut program bagi bagi tanah itu, NOL. Karena ia telah menyampaikan total semua areal tanah di kota Subulussalam hingga tidak memungkinkan lagi melakukan Program bagi bagi tanah per dua hektarnya per KK bagi Masyarakat Miskin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejumlah Paslon Wali dan Wakil Walikota Subulussalam saat debat publik terus mencoba menyerang Paslon Bintang-Faisal namun paslon nomor urut empat menanggapinya santai saja. Malahan menyebut program andalan Nomor urut 2 itu Nol. Program Irwan Faisal One Vilage, One Produck satu desa, satu Produk kemudian program Penguatan ekonomi kerakyatan yang mengutamakan penggalian potensi daerah, hingga meningkatkan penghasilan daerah (PAD) secara kreatif. Program Bintang-Faisal yang dipaparkan salahsatunya penguatan tanaman pangan, pelibatan pemerintah akan ikut mendorong inspektor dalam penetapan harga TBS hingga petani meningkat kesejahteraan dari keadilan harga Tandan Buah Segar sawit di Kota Subulussalam.
“Empat Poin Penting yang menjadi Fokus penyampaian Visi-Misi Walikota Subulussalam untuk mensejaterakan masyarakat Kota Subulussalam. Sektor Pertanian dan perkebunan, (penguatan tanaman pangan) Perkebunannya perlindungan harga TBS penyediaan Saprodi bagi Petani Sawit. Peduli lingkungan dan peningkatan Objek Wisata serta peningkatan ekonomi kerakyatan melalui program UKM UMKM dengan menggali potensi daerah guna Penunjang Penghasilan Asli Daerah Kota Subulussalam. Sementata Program Wakil Walikota Subulussalam Salah satunya adalah One Vilage, one Produck (Satu desa, Satu Produk) dengan menggali Potensi dari desa kedesa guna pemberdayaan ekonomi kreatif, ekonomi berbasis kerakyatan. Pemberdayaan pemuda kampong. Kemudian melihat luasan wilayah dan Potensi lahan di kota Subulussalam sangat memungkinkan menjadi produsen ikan berkualitas melalui program perikanan darat atau Agrovishery.” Kata Irwan Faisal Putra kelahiran Pasar Runding tersebut.
Empat Pasangan Calon Wali dan Wakil Wali Kota Subulussalam peserta Pilkada 2024 mengikuti debat publik pada Senin (11/11/2024).
Debat publik yang berlangsung di Gedung DPRK Subulussalam, serasa seru dan menarik perhatian masyarakat Kota Subulussalam.
Moderator dipandu Arlista Hadhi Putri dan MC Irhamni Malika. Sementara senyum ramahnya memantik filosofi politik, awali rangkaian debat publik antar kandidat Wali dan Wakil Walikota itu.
Keindahan Penguasaan seni dan materi debat publik, menjadi bahan ukuran bagi pemilih untuk menjatuhkan Pilihannya ke empat kandidat Wali dan Wakil Walikota Subulussalam.
Empat paslon Wali & Wakil Wali Kota Subulussalam, peserta debat itu adalah nomor Urut 1 Drs. H. Salmaza MAP dan Bahagia Maha. Selanjutnya Haji Rasyid Bancin dan M. Nasir Kombih Paslon nomor urut 2. Fajri Munthe-Karlinus dengan nomor urut 3 serta pasangan pelangi yang sebutan populernya “sahabat semua suku” H.Affan Alfian Bintang, SE & Irwan Faisal, SH sebagai Nomor Urut 4.(empat).
Pada sesi debat kandidat Wali dan Wakil Walikota ini, mengangkat tema “Mewujudkan Kota Subulussalam yang Islami, Adil, Sejahtera, Maju dan Transparan Dalam Bingkai NKRI yang Ber-Bhineka Tunggal Ika.
Malim Sabar Pardosi menjelaskan dalam debat itu membahas empat substansi yang menyangkut pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial, pemerintahan, pelayanan publik, politik dan otonomi daerah, pendidikan hingga kesehatan masyarakat.
Setiap paslon disediakan kuota 20 orang peserta atau kapasitas 80 orang untuk empat kandidat.
KIP Kota Subulussalam juga tampak mengundang forkopimda serta para kepala SKPK, dan instansi lainnya di Kota Subulussalam.
Komisioner KIP Subulussalam Malim Sabar juga mengatakan debat ini menghadirkan fanelis dan tim perumus masing-masing tiga orang.
Tim panelis dan perumus merupakan akademisi dari berbagai universitas atau perguruan tinggi di Aceh seperti Universitas Syiah Kuala atau USK, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry atau UIN.
Adapun tiga tim perumus masing-masing Dr. Muhammad Arfan, SE, M.Si, Ak CA dosen Fakultas Ekonomi Universitas Syiah kuala.
Dharina Baharuddin, SKM, MKM, PHD Dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muhammadiyah Aceh (Ummuha).
Ditambah lagi Dr. Badri, SHI, MH Fakultas Syariah Hukum dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh.
Sedangkan tiga tim fanelis masing-masing DR Ali Amin, SE, M.Si, Ak, CA, dosen Universitas Muhammadiyah Aceh.
Selanjutnya Dr, Zainal Abidin SH, M.Si, MH, Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh. Terlihat juga ikut Iqbal Ahmady, SIP, MIP dosen Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.Tim penyusun materi terdiri atas pakar yang ahli di bidangnya, baik dari kalangan profesional, akademisi, maupun tokoh masyarakat. Kami berusaha mempersiapkan Tim penyusun materi yang ditunjuk memenuhi kualifikasi sebagai berikut:
1) mempunyai integritas, jujur, simpatik, dan kapasitas sesuai bidangnya.
2) bersikap netral, tidak memihak, dan tidak mempunyai hubungan dengan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik, Pasangan Calon. Jelas Komisioner KIP Subulussalam devisi Parmas dan SDM tersebut. Dia memastikan bahwa para panelis tersebut merupakan orang yang kompeten pada bidang masing-masing. //Anton tin. **